Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus melakukan sosialisasi untuk mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mulai memanfaatkan pasar daring agar bisa meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan lebih besar di tengah wabah COVID-19.
"Pasar online saat ini memang memberikan keuntungan dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjual dan membeli produk secara online," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Muksin di Garut, Jumat.
Ia menuturkan Diskominfo Garut sudah melakukan kegiatan sosialisasi perkembangan teknologi internet kepada masyarakat yang menjelaskan tentang manfaat dan keuntungan bagi pelaku usaha.
Gerakan sosialisasi memanfaatkan pasar online itu, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh Diskominfo Garut, tetapi dilakukan juga oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Garut.
Bahkan, lanjut dia, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut telah melakukan inovasi baru seperti membuat aplikasi untuk memudahkan pedagang maupun pembeli dalam bertransaksi.
"Seperti Dinas Indag dan ESDM itu membuat aplikasi dan sudah disosialisasikan bersama ke masyarakat," kata Muksin.
Baca juga: Proyek tol di Garut mulai bebaskan lahan di tujuh kecamatan
Ia menyampaikan jaringan internet di Kabupaten Garut cukup bagus terutama di perkotaan, meski saat ini ada beberapa daerah yang butuh peluasan untuk bisa mengakses jaringan internet.
"Di Garut internet sudah bagus, jadi bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM di Garut, Dasep Badrusalam menyatakan penjualan melalui pasar daring telah dilakukan sejak Maret 2020 atau saat mulai ditetapkan darurat wabah COVID-19 di Indonesia.
Ia mengungkapkan keberadaan teknologi internet telah membantu meningkatkan penjualan produk dengan mudah, cepat, dan menguntungkan di tengah wabah COVID-19.
"Saya mulai merambah pasar online sejak Maret, pasarnya bagus, karena memudahkan pembeli," kata pemilik Kedai Garut Fresh itu.
Baca juga: Pemkab Cianjur dorong UMKM terus berinovasi secara daring
Dasep menyebutkan produk yang dijualnya secara daring yakni berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang diambil dari petani langsung di Kabupaten Garut sehingga kondisinya lebih segar.
Produknya itu, kata Dasep, dipasarkan melalui media sosial seperti Facebook, dan Instagram, serta menggunakan Whatsapp yang dianggap lebih banyak penggunanya di wilayah Garut, selanjutnya barang diantar secara gratis kepada pemesan.
"Jadi kami ada tim pengantar, dan kami gratis ongkir (ongkos kirim) untuk Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler," kata Dasep.
Baca juga: MPLS siswa baru di Garut dilaksanakan secara daring
Ia menambahkan penjualan produk secara daring itu memiliki keuntungan dan kemudahan bagi penjual maupun pembeli, apalagi dalam situasi saat ini banyak masyarakat yang takut keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokoknya.
"Jadi kami memfasilitasi masyarakat yang mau belanja sayuran, buah tanpa harus langsung turun berbelanja ke tempat perbelanjaan," kata pengusaha muda itu.
Baca juga: Pemkab Garut siapkan tim denda warga tak pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pasar online saat ini memang memberikan keuntungan dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjual dan membeli produk secara online," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Muksin di Garut, Jumat.
Ia menuturkan Diskominfo Garut sudah melakukan kegiatan sosialisasi perkembangan teknologi internet kepada masyarakat yang menjelaskan tentang manfaat dan keuntungan bagi pelaku usaha.
Gerakan sosialisasi memanfaatkan pasar online itu, kata dia, tidak hanya dilakukan oleh Diskominfo Garut, tetapi dilakukan juga oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Garut.
Bahkan, lanjut dia, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut telah melakukan inovasi baru seperti membuat aplikasi untuk memudahkan pedagang maupun pembeli dalam bertransaksi.
"Seperti Dinas Indag dan ESDM itu membuat aplikasi dan sudah disosialisasikan bersama ke masyarakat," kata Muksin.
Baca juga: Proyek tol di Garut mulai bebaskan lahan di tujuh kecamatan
Ia menyampaikan jaringan internet di Kabupaten Garut cukup bagus terutama di perkotaan, meski saat ini ada beberapa daerah yang butuh peluasan untuk bisa mengakses jaringan internet.
"Di Garut internet sudah bagus, jadi bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM di Garut, Dasep Badrusalam menyatakan penjualan melalui pasar daring telah dilakukan sejak Maret 2020 atau saat mulai ditetapkan darurat wabah COVID-19 di Indonesia.
Ia mengungkapkan keberadaan teknologi internet telah membantu meningkatkan penjualan produk dengan mudah, cepat, dan menguntungkan di tengah wabah COVID-19.
"Saya mulai merambah pasar online sejak Maret, pasarnya bagus, karena memudahkan pembeli," kata pemilik Kedai Garut Fresh itu.
Baca juga: Pemkab Cianjur dorong UMKM terus berinovasi secara daring
Dasep menyebutkan produk yang dijualnya secara daring yakni berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang diambil dari petani langsung di Kabupaten Garut sehingga kondisinya lebih segar.
Produknya itu, kata Dasep, dipasarkan melalui media sosial seperti Facebook, dan Instagram, serta menggunakan Whatsapp yang dianggap lebih banyak penggunanya di wilayah Garut, selanjutnya barang diantar secara gratis kepada pemesan.
"Jadi kami ada tim pengantar, dan kami gratis ongkir (ongkos kirim) untuk Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler," kata Dasep.
Baca juga: MPLS siswa baru di Garut dilaksanakan secara daring
Ia menambahkan penjualan produk secara daring itu memiliki keuntungan dan kemudahan bagi penjual maupun pembeli, apalagi dalam situasi saat ini banyak masyarakat yang takut keluar rumah untuk membeli kebutuhan pokoknya.
"Jadi kami memfasilitasi masyarakat yang mau belanja sayuran, buah tanpa harus langsung turun berbelanja ke tempat perbelanjaan," kata pengusaha muda itu.
Baca juga: Pemkab Garut siapkan tim denda warga tak pakai masker
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020