Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mendorong UMKM di wilayah tersebut untuk terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terutama jejaring sosial sebagai pasar potensial untuk menjual hasil produk unggulan yang mereka hasilkan hingga keluar daerah bahkan luar negeri secara daring, termasuk gerakan membeli produk UMKM yang dipajang di rak toko modern dan pusat perbelanjaan.

"Program dukung dan belanja produk UMKM lokal sudah dilakukan pemerintah daerah sejak lama, bahkan beberapa pelaku dan sentra produk UMKM seperti Mochi Momi di Desa Nagrak, sudah sangat merasakan manfaatnya dengan mendapat pesanan dari berbagai daerah hingga luar negeri," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman saat dihubungi Selasa.

Penjualan produk secara online bagi pelaku usaha UMKM di Cianjur, ungkap dia bukan hal baru karena sebagian besar sudah mengenal karena mendapat bimbingan dan pembinaan dari dinas terkait, termasuk pengenalan produk secara langsung dengan mengikuti pameran diberbagai tingkatan mulai dari daerah hingga luar negeri. Sehingga produk UMKM Cianjur, cukup dikenal hingga keluar negeri mulai dari olahan makanan hingga lampu hias.

Dikenalnya produk UMKM khas Cianjur, seperti Mochi Momi dengan berbagai varian rasa, manisan, batik cianjuran hingga lampu Gentur secara langsung sangat berpengaruh saat ditawarkan secara online melalui media sosial. Pelaku usaha dengan mudah mendapatkan pasar untuk menawarkan berbagai produk yang mereka hasilkan, tanpa harus mendatangi setiap pameran.

"Berbagai kemudahan, bantuan dan promosi tetap dilakukan bersama dinas terkait untuk mengenalkan produk unggulan UMKM Cianjur, sehingga saat promosi dilakukan di media sosial peminat atau pembeli dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka butuhkan," katanya.

Hingga saat ini, meskipun sempat terpengaruh dengan pandemi COVID-19, namun tidak membuat pelaku usaha sampai gulung tikar, bahkan sebagian besar UMKM di Cianjur, ungkap dia, tetap bertahan dan mulai kembali bangkit seiring penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru dan New Normal. Beberapa pelaku UMKM konveksi mendapat keuntungan yang cukup besar selama memproduksi alat pelindung diri seperti masker secara massal atau eceran.

"Pemerintah daerah akan terus mendorong UMKM Cianjur, agar terus berkembang dan maju hingga produk yang dihasilkan dapat bersaing hingga keluar negeri. Pembinaan dan pendampingan akan lebih ditingkatkan melalui dinas terkait," katanya.

Sementara pemilik sentra UMKM Mochi Momi Yani Nurmayani, mengatakan pelaku usaha di Cianjur, sudah sejak lama menjadikan media sosial sebagai pasar untuk menawarkan hasil produksi yang mereka buat. Bahkan selama pandemi COVID-19, tingkat penjual secara online meningkat tajam dari lokal hingga luar pulau, sehingga dampaknya tidak terlalu dirasakan berat.

"Awal pandemi dengan berbagai pembatasan yang dilakukan sempat mempengaruhi produksi sebagian besar pelaku UMKM di Cianjur, namun selang beberapa pekan penjualan secara online meningkat, sehingga penjualan secara online dimaksimalkan untuk tetap bertahan dan saat ini produksi sudah berangsur normal," katanya.

Baca juga: UMKM Kabupaten Cianjur kembali mengeliat seiring penerapan AKB

Baca juga: Puluhan ribu UMKM Cianjur gulung tikar dampak wabah COVID-19

Baca juga: UMKM di Cianjur yang lakukan registrasi online masih sedikit

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020