Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku ingin menjemput bola menggaet investasi, utamanya yang akan relokasi dari China, segera setelah bisa bepergian (travelling) ke luar negeri sudah kembali memungkinkan.

"Kalau nanti travelling sudah boleh dibuka, saya akan jualan lagi potensi Jawa Barat ke Taiwan, ke luar negeri. Karena hasil kajian lembaga ekonomi internasional, banyak sekali investasi yang akan pindah dari Tiongkok," katanya dalam groundbreaking investasi PT Meiloon Technology Indonesia di Subang, yang disiarkan melalui kanal Youtube BKPM, Selasa.

Emil, sapaan akrabnya, menjelaskan saat ini Indonesia harus bergerak agresif untuk menarik investasi masuk. Pola jemput bola harus dilakukan agar bisa menggaet investasi asing.

"Barang siapa yang jemput bola, dialah yang akan jadi pemenang investasi. Barang siapa yang politiknya 'jaga warung', berharap orang datang membeli dagangannya, itu akan ketinggalan zaman. Polanya harus jemput bola," katanya.

Emil pun mengaku tengah menyiapkan sejumlah titik-titik yang bisa jadi sasaran relokasi investasi yang menarik dan tengah melakukan koordinasi wilayah. Di wilayah pimpinannya, ada Karawang, Subang dan Majalengka yang tengah dibidik.

Ia berharap, dengan adanya harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan di wilayah tersebut serta promosi menarik, akan dapat mendorong masuknya investasi ke provinsi yang tahun lalu menjadi urutan teratas yang paling banyak jadi tujuan investasi itu.

"Saya yakin kalau ini berhasil, ekonomi di Jawa Barat bisa melompat dan kalau bisa meningkat tentu akan mengerek naik pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan setelah jadi wilayah tujuan investasi terbesar sepanjang 2019, Jawa Barat pun masuk dalam daftar lima besar tujuan investasi di kuartal II 2020 ini.

"Harapan kami Provinsi Jawa Barat jadi provinsi percontohan di sampaing provinsi lain di daerah Jawa, yang coba kolaborasi untuk kerja sama," katanya.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu juga mengingatkan agar birokrasi berbelit yang kerap ada bisa dihilangkan. Menurut dia, tidak ada daerah yang berkembang jika birokrasinya lebih dominan daripada semangat entrepreneurship (kewirausahaan).

"Entrepreneurship akan berkembang baik kalau ruang diberikan pemerintah. Saya yakin di bawa kepemimpinan Gubernur Kang Emil, paati investor akan lebih nyaman karena Jawa Barat ini tempat strategis," pungkasnya.

Baca juga: Perusahaan relokasi asal China lakukan "groundbreaking" di Subang

Baca juga: BKPM pastikan 7 perusahaan relokasi investasi ke Indonesia

Baca juga: BKPM minta perusahaan relokasi dari China prioritaskan tenaga kerja lokal

Baca juga: Pemprov Jawa Barat siap tampung relokasi investasi

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020