Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, mewaspadai peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk, pencegahan dan penanganan tepat pada penyakit tersebut.

"Kasus DBD di Kota Tasikmalaya terus menunjukan kenaikan yang cukup signifikan, jadi semua harus waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Minggu.

Ia menuturkan, Pemkot Tasikmalaya sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, termasuk menangani warga yang terjangkit wabah DBD dengan memberikan pelayanan kesehatan.

Selama ini, lanjut dia, kasus DBD di Kota Tasikmalaya terjadi peningkatan, tercatat hingga Juni 2020 sebanyak 689 kasus DBD atau menunjukkan peningkatan dibandingkan data Tahun 2019 tercatat 672 kasus.

Bahkan, lanjut dia, dilaporkan kasus DBD tahun ini sudah menyebabkan 16 orang meninggal dunia yang terkonfirmasi positif DBD, dan satu orang meninggal dunia dengan ciri menunjukan gejala DBD atau belum terkonfirmasi positif DBD.

"Terlaporkan ada 17 kematian, tapi yang terkonfirmasi positif DBD 16 orang, mudah-mudahan saja yang satu itu bukan karena DBD, jadi datanya tetap 16," katanya.

Baca juga: Seorang warga tewas tertimpa tanah longsor di Tasikmalaya

Terkait ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), kata Uus, belum dapat dilakukan oleh Pemkot Tasimalaya karena harus ada kajian khusus dan kewenangannya ada pada kepala daerah atau wali kota.

"Statusnya Siaga 1 ditetapkan, kemarin wali kota kalau ini pra-KLB," katanya.

Ia menyampaikan, kasus DBD bisa dicegah dengan menggiatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di setiap lingkungan masyarakat.

Pemberantasan sarang nyamuk itu, kata dia, dapat dilakukan secara mandiri dengan menguras, menutup, dan mengubur seluruh tempat yang memiliki potensi sebagai sarang nyamuk.

"Kami harap masyarakat laksanakan PSN dengan baik, jangan hanya mengandalkan 'fogging'," katanya.

Baca juga: Pemkot Tasikmalaya pastikan lingkungan pondok pesantren bebas COVID-19

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020