Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) saat ini sedang memproses permohonan tunjangan tambahan bagi ribuan guru honorer bersertifikat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Saat ini kami sedang memproses kabar baik bagi guru-guru honorer tersebut mengingat saat ini kami tengah mendorong keluarnya peraturan gubernur untuk penetapan 1.455 guru honorer," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Sopandi, di Bandung, Selasa.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan mengakselerasi visi Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi di sektor pendidikan.
Menurut dia, salah satu tugas di bidang pendidikan di tingkat SMA, SMK, SLB termasuk di bidang pendidikan khusus dan guru atau tenaga pendidikan adalah meningkatkan kualitas.
"Adapun sasaran yang kami lakukan bagaimana meningkatkan aksesibilitas dan meningkatkan mutu pendidikan dengan strategi penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, merata dan terjangkau," kata Dedi.
Dia juga menyinggung harapan lama sekolah 12,48 tahun itu harus dikejar. "Termasuk juga harus kita lakukan integrasi satu atap antara SMA dan SMK, kenapa perlu dilakukan karena masih ada 12 kecamatan yang tidak memiliki SMA, SMK dan tidak memiliki keduanya baik negeri maupun swasta," kata dia.
Baca juga: Guru honorer kecewa bantuan Pemkab Garut tidak bisa diambil
Baca juga: Guru honorer di Garut tidak terdata bantuan pemerintah
Baca juga: Menpan RB bantah ada penghapusan honorer di daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saat ini kami sedang memproses kabar baik bagi guru-guru honorer tersebut mengingat saat ini kami tengah mendorong keluarnya peraturan gubernur untuk penetapan 1.455 guru honorer," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Sopandi, di Bandung, Selasa.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat akan mengakselerasi visi Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi di sektor pendidikan.
Menurut dia, salah satu tugas di bidang pendidikan di tingkat SMA, SMK, SLB termasuk di bidang pendidikan khusus dan guru atau tenaga pendidikan adalah meningkatkan kualitas.
"Adapun sasaran yang kami lakukan bagaimana meningkatkan aksesibilitas dan meningkatkan mutu pendidikan dengan strategi penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, merata dan terjangkau," kata Dedi.
Dia juga menyinggung harapan lama sekolah 12,48 tahun itu harus dikejar. "Termasuk juga harus kita lakukan integrasi satu atap antara SMA dan SMK, kenapa perlu dilakukan karena masih ada 12 kecamatan yang tidak memiliki SMA, SMK dan tidak memiliki keduanya baik negeri maupun swasta," kata dia.
Baca juga: Guru honorer kecewa bantuan Pemkab Garut tidak bisa diambil
Baca juga: Guru honorer di Garut tidak terdata bantuan pemerintah
Baca juga: Menpan RB bantah ada penghapusan honorer di daerah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020