Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyatakan ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani atau merawat pasien bergejala dan positif COVID-19 mencukupi hingga tingkat puskesmas.
"APD yang kami sediakan tidak hanya untuk tenaga medis yang merawat dan mengobati pasien terduga dan positif COVID-19 di rumah sakit rujukan, tetapi disebar hingga petugas kesehatan di tingkat kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid di Sukabumi, Selasa.
Pihaknya juga menjamin APD di setiap fasilitas pelayanan kesehatan selalu tersedia, karena bisa saja tenaga medis yang bertugas di puskesmas menjemput warga terduga tertular virus mematikan ini untuk dibawa ke rumah sakit agar bisa dilakukan isolasi khusus, perawatan dan pemeriksaan COVID-19.
Selain itu, Pemkab Sukabumi juga sudah menganggarkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis dan ditambah bantuan dari komunitas, individu, organisasi dan elemen masyarakat lainnya.
Menurutnya, APD tersebut sangat penting bagi tenaga medis yang bertugas merawat pasien terduga maupun positif terinfeksi virus corona, apalagi sudah ada beberapa dari mereka yang terpapar COVID-19 dan sudah menjalani isolasi.
Di sisi lain, anggaran penangan COVID-19 yang dianggarkan Pemkab Sukabumi sudah terserap sekitar Rp3 miliar. Penyerapan tersebut digunakan untuk pengadaan antiseptik, desinfektan, alat kesehatan, insentif tenaga kesehatan di dua rumah sakit rujukan yakni RSUD Sekarwangi Cibadak dan RSUD Palabuhanratu.
"Berbagai kebutuhan untuk percepatan penanggulangan COVID-19 selalu tersedia khususnya untuk tenaga medis yang bertugas merawat serta mengobati pasien positif," tambahnya.
Baca juga: Puluhan kendaraan pemudik diperintahkan putar balik saat akan masuk Sukabumi
Harun yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Sukabumi mengatakan jumlah warga terinfeksi COVID-19 sebanyak 12 orang, dua diantaranya sembuh. Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 123 orang, untuk yang masih dalam pengawasan 46 orang, selesai pengawasan 71 orang dan enam meninggal.
Sementara, total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.844 orang, selesai pemantauan 3.393 orang dan yang masih dalam pemantauan 451 orang. Jumlah ODP, PDP maupun postif COVID-19 setiap harinya selalu berubah baik bertambah maupun berkurang.
Untuk menekan laju penyebaran virus yang menyerang jaringan pernafasan manusia ini, imbauan untuk selalu jaga jarak, diam di rumah, tidak berkeliaran, menjauhi keramaian dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terus dilakukan.
Tidak kalah penting, pada Ramadhan ini pihaknya meminta kepada warga untuk mudik ke Kabupaten Sukabumi untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang sudah menewaskan ratusan jiwa di Indonesia.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Kota Sukabumi yang sembuh meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"APD yang kami sediakan tidak hanya untuk tenaga medis yang merawat dan mengobati pasien terduga dan positif COVID-19 di rumah sakit rujukan, tetapi disebar hingga petugas kesehatan di tingkat kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid di Sukabumi, Selasa.
Pihaknya juga menjamin APD di setiap fasilitas pelayanan kesehatan selalu tersedia, karena bisa saja tenaga medis yang bertugas di puskesmas menjemput warga terduga tertular virus mematikan ini untuk dibawa ke rumah sakit agar bisa dilakukan isolasi khusus, perawatan dan pemeriksaan COVID-19.
Selain itu, Pemkab Sukabumi juga sudah menganggarkan untuk pengadaan APD bagi tenaga medis dan ditambah bantuan dari komunitas, individu, organisasi dan elemen masyarakat lainnya.
Menurutnya, APD tersebut sangat penting bagi tenaga medis yang bertugas merawat pasien terduga maupun positif terinfeksi virus corona, apalagi sudah ada beberapa dari mereka yang terpapar COVID-19 dan sudah menjalani isolasi.
Di sisi lain, anggaran penangan COVID-19 yang dianggarkan Pemkab Sukabumi sudah terserap sekitar Rp3 miliar. Penyerapan tersebut digunakan untuk pengadaan antiseptik, desinfektan, alat kesehatan, insentif tenaga kesehatan di dua rumah sakit rujukan yakni RSUD Sekarwangi Cibadak dan RSUD Palabuhanratu.
"Berbagai kebutuhan untuk percepatan penanggulangan COVID-19 selalu tersedia khususnya untuk tenaga medis yang bertugas merawat serta mengobati pasien positif," tambahnya.
Baca juga: Puluhan kendaraan pemudik diperintahkan putar balik saat akan masuk Sukabumi
Harun yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Sukabumi mengatakan jumlah warga terinfeksi COVID-19 sebanyak 12 orang, dua diantaranya sembuh. Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 123 orang, untuk yang masih dalam pengawasan 46 orang, selesai pengawasan 71 orang dan enam meninggal.
Sementara, total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.844 orang, selesai pemantauan 3.393 orang dan yang masih dalam pemantauan 451 orang. Jumlah ODP, PDP maupun postif COVID-19 setiap harinya selalu berubah baik bertambah maupun berkurang.
Untuk menekan laju penyebaran virus yang menyerang jaringan pernafasan manusia ini, imbauan untuk selalu jaga jarak, diam di rumah, tidak berkeliaran, menjauhi keramaian dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terus dilakukan.
Tidak kalah penting, pada Ramadhan ini pihaknya meminta kepada warga untuk mudik ke Kabupaten Sukabumi untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang sudah menewaskan ratusan jiwa di Indonesia.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Kota Sukabumi yang sembuh meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020