Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan jumlah pasien positif terinfeksi COVID-19 yang sembuh meningkat drastis.
"Alhamdulillah untuk saat ini ada enam pasien yang sembuh, sehingga totalnya menjadi tujuh orang dan mereka sudah diizinkan pulang, namun harus tetap menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pasien positif yang sembuh tersebut di antaranya merupakan pelajar dan sudah dipulangkan lagi ke rumahnya. Mereka terinfeksi virus mematikan ini karena ditularkan dari orang tuanya yang lebih dahulu terkonfirmasi positif, mereka yang sembuh tersebut sudah menjalani isolasi baik di RSUD R Syamsudin SH maupun RS Secapa Polri Sukabumi.
Baca juga: Pemkot Sukabumi atur aktivitas warga selama Ramadhan cegah COVID-19
Diharapkan seluruh pasien yang terinsfeksi COVID-19 bisa segera sembuh dan jumlahnya tidak terus bertambah, apalagi virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini sudah menjalar anak-anak hingga balita di Kota Sukabumi.
Namun demikian, pada Senin, (27/4) ini jumlah pasien positif bertambah empat orang dengan rincian satu petugas kesehatan, dua pelajar dan satu balita. Pasien baru tersebut masih berkaitan erat dengan instansi kenegaraan yang ada di wilayah Kota Sukabumi.
Baca juga: Sukabumi konfirmasi 32 warga positif COVID-19
Saat ini para pasien tersebut sudah menjalani isolasi dan perawatan khusus di rumah sakit, untuk kondisinya kesehatannya baik dan tidak memerlukan alat bantu khusus. Sementara untuk balita yang positif itu tertular dari orang tuanya, sehingga ada satu keluarga yang terinfeksi.
Di sisi lain, ia kembali mengingatkan agar warga tetap melakukan jaga jarak, menggunakan masker saat bepergian, diam di rumah, menjauhi keramaian, selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak mudik serta mematuhi anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Orang tanpa gejala dominasi pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Alhamdulillah untuk saat ini ada enam pasien yang sembuh, sehingga totalnya menjadi tujuh orang dan mereka sudah diizinkan pulang, namun harus tetap menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," kata Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Hendrayana di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pasien positif yang sembuh tersebut di antaranya merupakan pelajar dan sudah dipulangkan lagi ke rumahnya. Mereka terinfeksi virus mematikan ini karena ditularkan dari orang tuanya yang lebih dahulu terkonfirmasi positif, mereka yang sembuh tersebut sudah menjalani isolasi baik di RSUD R Syamsudin SH maupun RS Secapa Polri Sukabumi.
Baca juga: Pemkot Sukabumi atur aktivitas warga selama Ramadhan cegah COVID-19
Diharapkan seluruh pasien yang terinsfeksi COVID-19 bisa segera sembuh dan jumlahnya tidak terus bertambah, apalagi virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China ini sudah menjalar anak-anak hingga balita di Kota Sukabumi.
Namun demikian, pada Senin, (27/4) ini jumlah pasien positif bertambah empat orang dengan rincian satu petugas kesehatan, dua pelajar dan satu balita. Pasien baru tersebut masih berkaitan erat dengan instansi kenegaraan yang ada di wilayah Kota Sukabumi.
Baca juga: Sukabumi konfirmasi 32 warga positif COVID-19
Saat ini para pasien tersebut sudah menjalani isolasi dan perawatan khusus di rumah sakit, untuk kondisinya kesehatannya baik dan tidak memerlukan alat bantu khusus. Sementara untuk balita yang positif itu tertular dari orang tuanya, sehingga ada satu keluarga yang terinfeksi.
Di sisi lain, ia kembali mengingatkan agar warga tetap melakukan jaga jarak, menggunakan masker saat bepergian, diam di rumah, menjauhi keramaian, selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak mudik serta mematuhi anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Orang tanpa gejala dominasi pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020