Jalur propinsi yang menghubungkan selatan Cianjur, Jawa Barat, dengan Kabupaten Bandung, kembali terputus akibat longsor sepanjang 50 meter dengan ketinggian 2 meter  tepatnya di Kampung Ciuja, Desa Sukabakti, Kecamatan Naringgul.

Tingginya curah hujan sejak siang hingga menjelang malam, membuat tanah tebing dengan ketinggian lebih dari 20 meter longsor, sehingga menutupi jalur utama antar kabupaten tersebut.

"Menjelang sore warga sudah melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana alam longsor, sehingga kami memberikan peringatan pada pengguna jalan untuk ekstrhati-hati karena hujan masih turun deras," kata Kapolsek Naringgul Iptu Sumardi saat dihubungi Kamis.

Ia menjelaskan menjelang sore longsor kecil sempat terjadi dan terus meluas dan semakin besar, sehingga material longsor bercampur batu dan pohon berukuran besar menutupi landasan jalan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun longsor yang cukup panjang dengan ketebalan mencapai 2 meter, membuat petugas bersama warga kesulitan melakukan pembersihan karena menggunakan alat manual.

"Kami sudah berkoordinasi dengan PU Binamarga Propinsi Jabar untuk menurunkan alat berat karena panjangnya dan tebalnya material longsoran. Hingga tengah malam jalur tersebut tidak dapat dilalui," katanya.

Pihaknya berharap alat berat segera datang dan material longsor dapat disingkirkan karena menjelang dini hari arus lalulintas cukup padat terutama kendaraan besar yang membawa barang dagangan ke sejumlah wilayah di selatan Cianjur.

"Harapan kami alat berat segera datang dan upaya pembersihan material longsoran dapat segera dilakukan karena menjelang dini hari jalur tersebut ramai dilalui kendaraan pedagang atau pemasok barang ke sejumlah wilayah selatan," katanya.

Baca juga: 104 rumah rusak dan 346 jiwa mengungsi akibat longsor di Cianjur

Baca juga: Hati-hati lintasi jalur selatan karena beberapa titik amblas dan longsor
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020