Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan rencana pembangunan di bekas Kamp Vietnam bukan untuk rumah sakit, melainkan tempat observasi dan isolasi pasien dengan penyakit menular.

"Kita siapkan tempat observasi, bukan rumah sakit," kata Menteri usai melihat kesiapan lahan di bekas Kamp Vietnam Pulau Galang Kota Batam Kepulauan Riau, Senin.

Ia mengatakan bekas penampungan pengungsi asal Vietnam sejak tahun 1980 itu akan digunakan untuk untuk tempat observasi dan isolasi, dan itu pun bukan hanya COVID-19, melainkan berbagai penyakit menukar lainnya, seperti flu burung dan lainnya.

Pemerintah akan merenovasi gedung yang dulunya difungsikan sebagai rumah sakit untuk pengungsi asal Vietnam. Bangunan rumah sakit itu didirikan oleh PBB.

Gedung lama itu akan difungsikan sebagai bangunan pendukung kegiatan isolasi dan observasi seperti dapur, ruang mencuci (loundry) dan perkantoran.

Selain merenovasi rumah sakit lama, PUPR juga akan membangundua gedung baru untuk lokasi observasi dan isolasi.

Saat ini pembangunan 2 gedung baru sudah memasuki land clearing. Rencananya, dua bangunan itu dibangun dengan modular.

Menteri juga memastikan sambungan air dan listrik ke lokasi tersebut. Air akan dialirkan dari Dam Monggak di Pulau Rempang, berjarak beberapa kilometer dari lokasi bekas Kamp Vietnam serta listrik akan dialirkan oleh Bright PLN Batam.

Ia berharap pembangunan fasilitas observasi dan isolasi selesai dalam waktu 3 pekan, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: BNPB sebut makanan kunci pemulihan WNI yang diobservasi di Sebaru

Baca juga: Menko PMK pastikan observasi 69 ABK DP dipisahkan dengan sebelumnya

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020