Puluhan warga terdampak bencana tanah longsor di Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (17/2) masih mengungsi di rumah saudara, tetangga dan balai desa, karena khawatir terjadi longsor susulan menimpa rumahnya.

"Ada 24 rumah dan satu masjid yang terdampak, untuk warga sampai sekarang masih mengungsi," kata Kepala Desa Sukamaju, Yeyet kepada wartawan, di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, tercatat warga yang tinggal di daerah terdampak longsor Kampung Legok Bintilu sebanyak 73 orang mulai kalangan usia anak-anak dan dewasa.

Rumah mereka, kata Yeyet, berada di zona bahaya atau rawan bencana longsor susulan yang bisa mengancam jiwa warga di kampung itu.

"Itu zona merah, sudah tak bisa ditinggali lagi," katanya.

Yeyet menyampaikan, selama ini daerah yang menjadi tempat pengungsian warga masih dinyatakan aman dari ancaman bencana alam.

Terkait kebutuhan pokok warga selama di pengungsian, kata dia, aman, semua sudah terpenuhi bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Garut.

"Didirikan juga pos pelayanan kesehatan, untuk warga yang merasa sakit dapat memeriksakan diri ke pos tersebut," katanya.

Yeyet menambahkan, sampai saat ini belum ada perintah sampai kapan warga harus mengungsi atau mengosongkan rumahnya.

Sementara kebutuhan logistik yang disediakan pemerintah, kata dia, hanya diberikan untuk kebutuhan selama tiga hari di pengungsian.

"Sampai sekarang logistik masih dibantu oleh pemkab, untuk selanjutnya mungkin akan swadaya minta ke warga yang mampu," katanya.

Sebelumnya, bencana tanah longsor menerjang pemukiman penduduk, bahkan menyebabkan satu orang tewas tertimbun tanah.

Baca juga: Pemkab Garut siap relokasi rumah warga Sukamaju yang ditimpa longsor

Baca juga: Seorang petani tewas terseret banjir bandang Sungai Ciawi di Garut


 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020