Program Studi Sastra Indonesia Universitas Padjajaran (Unpad) memberlakukan kuliah daring untuk 23 mahasiswa asal Tiongkok yang tertahan di negerinya menyusul adanya larangan penerbangan turis menuju Indonesia sebagai antisipasi penyebaran virus Covid-19.
Ketua Prodi Sastra Indonesia Unpad, Lina Meilinawati, Kamis, mengatakan seyogyanya para mahasiswa asal Tiongkok itu sudah ikut berkuliah semester genap sejak Senin (17/2) lalu. Namun, untuk mengatasinya, pihaknya menggelar kuliah berbasis daring.
"Mereka langsung melihat (perkuliahan) dari sana, mengerjakan tugas, teman-teman yang di sini juga tetap mengirimkan materi kuliah ke sana," kata Lina saat dihubungi dari Bandung.
Lina menjelaskan, total keseluruhannya ada 72 mahasiswa asal Tiongkok yang berkuliah di Sastra Indonesia Unpad. Mereka mengikuti program full degree di program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) selama satu tahun sejak September 2019.
Namun, dari keseluruhannya, 23 mahasiswa pulang ke kampung asalnya di Tiongkok saat libur pergantian semester, sisanya memilih untuk tetap berada di Indonesia.
"Saat liburan ada yang pulang dulu, ada yang tidak, Unpad memfasilitasi ini agar mereka tetap bisa mendapat pelayanan perkuliahan," kata Lina.
Apabila para mahasiswa tersebut tetap tidak bisa kembali ke Indonesia hingga saatnya ujian, menurut Lina berkas ujian bisa dikirimkan via surat elektronik.
"Jadi ujian lewat email saja, bisa lisan via aplikasi pesan singkat atau fasilitas lainnya, kebijakan ini (kuliah daring) akan dievaluasi setiap dua pekan" kata Lina.
Sementara itu, Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny menyebut dinamika global ini berdampak pada terhambatnya aktivitas pembelajaran mahasiswa Tiongkok di Unpad.
Pihaknya pun meminta prodi tempat mahasiswa belajar untuk tetap memfasilitasi proses akademiknya, baik lewat tugas, e-learning, ataupun kuliah daring.
“Semua kebutuhan dan pemenuhan target akademis akan dibicarakan secara strategis di dalam rapat prodi, memfasilitasi mereka tanpa memberatkan,” kata Ronny.
Tidak hanya memfasilitasi mahasiswa Tiongkok, Unpad juga memfasilitasi proses kepulangan para mahasiswa Unpad yang sedang menjalani program pertukaran pelajar di Tiongkok.
“Untuk kita bisa mendapatkan kepastian dan ketenangan, kita panggil pulang dan fasilitasi kepulangannya melalui dukungan dan komunikasi dengan pihak terkait,” katanya.*
Baca juga: Yusuf sementara lanjutkan kuliah daring sebelum China bebas virus corona
Baca juga: Daftar WNI dari Wuhan yang diobservasi di Natuna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Ketua Prodi Sastra Indonesia Unpad, Lina Meilinawati, Kamis, mengatakan seyogyanya para mahasiswa asal Tiongkok itu sudah ikut berkuliah semester genap sejak Senin (17/2) lalu. Namun, untuk mengatasinya, pihaknya menggelar kuliah berbasis daring.
"Mereka langsung melihat (perkuliahan) dari sana, mengerjakan tugas, teman-teman yang di sini juga tetap mengirimkan materi kuliah ke sana," kata Lina saat dihubungi dari Bandung.
Lina menjelaskan, total keseluruhannya ada 72 mahasiswa asal Tiongkok yang berkuliah di Sastra Indonesia Unpad. Mereka mengikuti program full degree di program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) selama satu tahun sejak September 2019.
Namun, dari keseluruhannya, 23 mahasiswa pulang ke kampung asalnya di Tiongkok saat libur pergantian semester, sisanya memilih untuk tetap berada di Indonesia.
"Saat liburan ada yang pulang dulu, ada yang tidak, Unpad memfasilitasi ini agar mereka tetap bisa mendapat pelayanan perkuliahan," kata Lina.
Apabila para mahasiswa tersebut tetap tidak bisa kembali ke Indonesia hingga saatnya ujian, menurut Lina berkas ujian bisa dikirimkan via surat elektronik.
"Jadi ujian lewat email saja, bisa lisan via aplikasi pesan singkat atau fasilitas lainnya, kebijakan ini (kuliah daring) akan dievaluasi setiap dua pekan" kata Lina.
Sementara itu, Kepala Kantor Internasional Unpad Ronny menyebut dinamika global ini berdampak pada terhambatnya aktivitas pembelajaran mahasiswa Tiongkok di Unpad.
Pihaknya pun meminta prodi tempat mahasiswa belajar untuk tetap memfasilitasi proses akademiknya, baik lewat tugas, e-learning, ataupun kuliah daring.
“Semua kebutuhan dan pemenuhan target akademis akan dibicarakan secara strategis di dalam rapat prodi, memfasilitasi mereka tanpa memberatkan,” kata Ronny.
Tidak hanya memfasilitasi mahasiswa Tiongkok, Unpad juga memfasilitasi proses kepulangan para mahasiswa Unpad yang sedang menjalani program pertukaran pelajar di Tiongkok.
“Untuk kita bisa mendapatkan kepastian dan ketenangan, kita panggil pulang dan fasilitasi kepulangannya melalui dukungan dan komunikasi dengan pihak terkait,” katanya.*
Baca juga: Yusuf sementara lanjutkan kuliah daring sebelum China bebas virus corona
Baca juga: Daftar WNI dari Wuhan yang diobservasi di Natuna
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020