Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengusulkan pendirian perguruan tinggi negeri dengan menyediakan dua lokasi yaitu di kawasan Lippo Cikarang dan Kota Deltamas.
"Perguruan tinggi negeri setara universitas sangat dibutuhkan seiring makin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Bekasi," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Cecep Noor di Cikarang, Kamis.
Wacana pembangunan perguruan tinggi saat ini telah memasuki proses pembahasan bahkan "detail engineering design (DED)" disusun di akhir tahun.
"Sudah dalam pembahasan dan rencanannya DED sudah bakal disusun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2020. Setelah DED-nya jadi tinggal bagaimana membangun fisiknya," katanya.
Dia mengaku usulan pembangunan perguruan tinggi negeri ini tidak terlepas dari semakin bertambahnya sumber daya manusia di Kabupaten Bekasi yang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pendidikan.
Di sisi lain pertambahan penduduk itu tidak dibarengi dengan pembangunan mutu, baik keahlian maupun pendidikan padahal peluang kerja di Kabupaten Bekasi terbilang tinggi dengan keberadaan industri terbesar se-Asia Tenggara yang berisikan sedikitnya 6.700 perusahaan.
Cecep mengatakan banyaknya kawasan industri itu tidak dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia. Dari hasil pembahasan sementara terdapat dua lokasi yang diyakini tetap untuk mendirikan perguruan tinggi negeri yakni di kawasan Lippo Cikarang atau di Kota Deltamas.
Di kedua lokasi tersebut terdapat lahan fasilitas sosial dan umum yang menjadi hak publik sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan.
"Untuk lahan sendiri sudah ada. Di Lippo saja fasos dan fasum kita ada sekitar 13 hektare. Kemudian di Deltamas juga ada tinggal bagaimana hasil DED nanti. Setelah itu baru bergerak pada pembangunan dan perizinan dari pusat," ucapnya.
Cecep Noor meyakini keberadaan perguruan tinggi negeri dapat meningkatkan pembangunan manusia Kabupaten Bekasi secara signifikan.
"Sekarang kan sekolah sudah gratis, ada beasiswa juga, nah akan sangat baik jika ada perguruan tingginya juga. Apalagi kan lapangan kerja sudah ada di kawasan industri ini," kata dia.
Baca juga: Kanwil DJP II sebut empat wajib pajak Bekasi rugikan negara Rp16 miliar
Baca juga: Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Bekasi catat 55 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Perguruan tinggi negeri setara universitas sangat dibutuhkan seiring makin meningkatnya pertumbuhan penduduk di Bekasi," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Cecep Noor di Cikarang, Kamis.
Wacana pembangunan perguruan tinggi saat ini telah memasuki proses pembahasan bahkan "detail engineering design (DED)" disusun di akhir tahun.
"Sudah dalam pembahasan dan rencanannya DED sudah bakal disusun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2020. Setelah DED-nya jadi tinggal bagaimana membangun fisiknya," katanya.
Dia mengaku usulan pembangunan perguruan tinggi negeri ini tidak terlepas dari semakin bertambahnya sumber daya manusia di Kabupaten Bekasi yang sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pendidikan.
Di sisi lain pertambahan penduduk itu tidak dibarengi dengan pembangunan mutu, baik keahlian maupun pendidikan padahal peluang kerja di Kabupaten Bekasi terbilang tinggi dengan keberadaan industri terbesar se-Asia Tenggara yang berisikan sedikitnya 6.700 perusahaan.
Cecep mengatakan banyaknya kawasan industri itu tidak dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia. Dari hasil pembahasan sementara terdapat dua lokasi yang diyakini tetap untuk mendirikan perguruan tinggi negeri yakni di kawasan Lippo Cikarang atau di Kota Deltamas.
Di kedua lokasi tersebut terdapat lahan fasilitas sosial dan umum yang menjadi hak publik sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan.
"Untuk lahan sendiri sudah ada. Di Lippo saja fasos dan fasum kita ada sekitar 13 hektare. Kemudian di Deltamas juga ada tinggal bagaimana hasil DED nanti. Setelah itu baru bergerak pada pembangunan dan perizinan dari pusat," ucapnya.
Cecep Noor meyakini keberadaan perguruan tinggi negeri dapat meningkatkan pembangunan manusia Kabupaten Bekasi secara signifikan.
"Sekarang kan sekolah sudah gratis, ada beasiswa juga, nah akan sangat baik jika ada perguruan tingginya juga. Apalagi kan lapangan kerja sudah ada di kawasan industri ini," kata dia.
Baca juga: Kanwil DJP II sebut empat wajib pajak Bekasi rugikan negara Rp16 miliar
Baca juga: Tingkat kepatuhan wajib pajak di Kabupaten Bekasi catat 55 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020