Pelaksana Bupati Cianjur Jawa Barat Herman Suherman meminta penyedia barang dan jasa atau kontraktor bertanggung jawab atas ambruknya jembatan yang dibiayai pemerintah daerah sebesar Rp5,3 miliar di Kecamatan Cianjur.

"Kesalahan dalam teknis konstruksi yang seharusnya menggunakan perancah di bagian bawah, ini menggunakan sling yang diikatkan ke pohon. Ini sudah jelas menyalahi aturan teknis," katanya di Cianjur, Rabu.

Ambruknya Jembatan Cibalagung di Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur, yang menghubungkan Pasirgede-Tangkil itu, menurut dia merupakan tanggung jawab kontraktor yang dinilai lalai dalam melakukan pekerjaan.

Bahkan pihaknya sudah meminta kepala dinas, untuk menghubungi kontraktor bertanggung jawab dan membayar denda jika tidak menuntaskan pembangunan jembatan tepat waktu karena pembangunan harus sesuai dengan gambar dan jadwal.

"Proses pekerjaan sudah masuk perpanjangan waktu, pihak kontraktor harus menerima saksi berupa benda dan apabila denda tersebut tidak dibayar kontraktor tersebut akan dicoret," katanya.

Sedangkan proses hukum akibat kelalaian yang dilakukan pihak kontraktor, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan."Kami serahkan ke penyidik terkait kelalaian yang terjadi," katanya.

Seperti diberitakan jembatan permanen yang sedang dibangun dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD Cianjur, ambruk saat proses pengerjaan, beruntung tidak ada korban jiwa, namun ambruknya jembatan tersebut masih dalam penyelidikan pihak berwajib.

Pembangunan Jembatan Cibalagung sepanjang 40 meter dengan lebar 5 meter yang membentang di Desa Babakankaret, Cianjur, ungkap dia merupakan pembangunan tahap II dan sedang dalam proses pemasangan baut landasan jembatan.

Baca juga: Jembatan di Cianjur ambruk saat proses pembangunan

Baca juga: Polres Cianjur selidiki ambruknya jembatan yg sedang dibangun di Babakankaret
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020