Perampokan yang dilakukan oleh RS (29) gagal saat mencoba merampok sebuah rumah di Desa Kepompong, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dikarenakan gadis pemilik rumah mempunyai ilmu bela diri.
"Dari arah belakang tiba-tiba ada seseorang dan saya dibekap serta ditodong dengan golok," kata gadis korban perampokan itu, Yusni Widya Utami (22), di Cirebon, Senin.
Widya menceritakan kejadian itu pada Senin, sekitar pukul10.30 WIB, saat itu dia mengaku sedang makan mi instan sambil menonton televisi di ruang keluarga.
Tiba-tiba, lanjut Widya, ada seorang laki-laki yang membekap dia dari belakang sambil mengancam akan melukai apabila berteriak dan melawan.
"Saya sempat menangis karena diancam dan pelaku membawa saya ke arah kamar, tapi saya perhatikan dia kayak tidak ada tenaganya dan saya langsung jatuhkan," ujarnya lagi.
Pada waktu terjatuh, kata Widya pula, pelaku dan dia berebut senjata tajam sampai jarinya terkena luka sayatan. Namun Widya mengaku tidak tahu secara persis luka akibat apa.
Pelaku, kata Widya, juga meminta ampun setelah berhasil dilumpuhkan dan tidak bisa berkutik. Kemudian ibunya datang membantu melumpuhkan pelaku.
"Saya pukul perutnya dan dikunci sampai pelaku minta ampun, kemudian ibu datang dan membantu melumpuhkan pelaku," ujarnya lagi.
Saat ditanya terkait kemampuan bela dirinya, Widya mengaku sempat belajar karate dan kebetulan bapaknya yang merupakan anggota Polisi juga pelatih karate.
"Kalau mahir sih tidak, tapi saya pernah belajar ilmu bela diri karate, jadi saya merasakan manfaat sekarang," katanya.
Pelaku RS saat ini sudah diamankan di Mapolsek Talun, Polresta Cirebon dan masih dilakukan pengembangan untuk kasus perampokan tersebut.
"Saya hanya bisa membenarkan adanya kejadian perampokan, tapi belum bisa menyampaikan secara pasti kronologi dan lainnya, karena masih dalam pemeriksaan," kata Kapolsek Talun AKP Sudarman.
Baca juga: Polres Cianjur masih buru perampok minimarket
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dari arah belakang tiba-tiba ada seseorang dan saya dibekap serta ditodong dengan golok," kata gadis korban perampokan itu, Yusni Widya Utami (22), di Cirebon, Senin.
Widya menceritakan kejadian itu pada Senin, sekitar pukul10.30 WIB, saat itu dia mengaku sedang makan mi instan sambil menonton televisi di ruang keluarga.
Tiba-tiba, lanjut Widya, ada seorang laki-laki yang membekap dia dari belakang sambil mengancam akan melukai apabila berteriak dan melawan.
"Saya sempat menangis karena diancam dan pelaku membawa saya ke arah kamar, tapi saya perhatikan dia kayak tidak ada tenaganya dan saya langsung jatuhkan," ujarnya lagi.
Pada waktu terjatuh, kata Widya pula, pelaku dan dia berebut senjata tajam sampai jarinya terkena luka sayatan. Namun Widya mengaku tidak tahu secara persis luka akibat apa.
Pelaku, kata Widya, juga meminta ampun setelah berhasil dilumpuhkan dan tidak bisa berkutik. Kemudian ibunya datang membantu melumpuhkan pelaku.
"Saya pukul perutnya dan dikunci sampai pelaku minta ampun, kemudian ibu datang dan membantu melumpuhkan pelaku," ujarnya lagi.
"Kalau mahir sih tidak, tapi saya pernah belajar ilmu bela diri karate, jadi saya merasakan manfaat sekarang," katanya.
Pelaku RS saat ini sudah diamankan di Mapolsek Talun, Polresta Cirebon dan masih dilakukan pengembangan untuk kasus perampokan tersebut.
"Saya hanya bisa membenarkan adanya kejadian perampokan, tapi belum bisa menyampaikan secara pasti kronologi dan lainnya, karena masih dalam pemeriksaan," kata Kapolsek Talun AKP Sudarman.
Baca juga: Polres Cianjur masih buru perampok minimarket
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020