Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Agama telah melakukan simulasi pemberangkatan calon jamaah haji dari Embarkasi Bekasi ke Bandara Internasional Jawa Barat, di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Simulasinya meliputi simulasi di biometrik, pengawalan bus jamaah dan lain-lain. Simulasinya kemarin dikawal tidak cukup maksimal karena cuma satu. Kalau dua dibuka sejak depan itu bisa lebih cepat lagi. Bisa mungkin selisih 20-30 menit dari pada ke Bandada Soekarno Hatta. Sehingga tidak ada bedanya," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari, di Bandung, Selasa.
Hery Antasari mengatakan waktu tempuh dari Embakarsi Bekasi ke Bandara Kertajati memang lebih lama 45 menit ketimbang jarak dari Bekasi ke Bandara Soekarno Hatta, di Cengkareng, Tangerang.
Menurut dia dengan adanya pemberangkatan calon jamaah haji dari Bekasi ke Bandara Kertajati maka jamaah tidak akan dibebani biaya tambahan.
Hal tersebut, kata dia, karena Pemerintah Provinsi Jabar menyokong mulai dari pematangan Bandara Kertajati seperti semua fasilitas disiapkan dengan harga yang mungkin lebih rendah daripada Soekarno Hatta misalnya airport tax masih lebih rendah.
"Lalu avtur juga tidak sama harganya sehingga maskapai tidak harus menaikkan harga," katanya.
Sementara itu, untuk survei dari pihak Arab Saudi seharusnya saat ini harus sudah dilakukan namun pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan hal itu.
"Dan yang pasti Presiden Joko Widodo sudah perintah tahun 2020 jemaah haji asal Jabar harus berangkat dari Kertajati," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar memutuskan embarkasi haji Jabar tahun 2020 tetap di Kota Bekasi karena pembangunan asmara haji di Kabupaten Indramayu masih berlangsung sehingga diprediksi belum bisa digunakan pada musim haji tahun ini.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, keputusan pemberangkatan haji asal Jabar, berangkat dari Bandara Internasional Kertajati namun embarkasi atas asrama hajinya masih di Kota Bekasi.
"Asrama haji yang di Kabupaten Indramayu kan masih berproses. Namun pemberangkatan calon jamaah haji tidak terhalangi atau tetap dari Bandara Kertajati," katanya.
Pemberangkatan haji pertama asal Jabar akan dimulai pada 26 Juni 2020 dari Bandara Internasional Jawa Barat, di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Ia mengatakan proses pemberangkatan calon jamaah haji dari embarkasi Bekasi akan menggunakan bus ke Bandara Kertajati.
Baca juga: PT BIJB siap tindaklanjuti keputusan Kemenag terkait bandara embarkasi haji
Baca juga: Kemenag: Bandara Kertajati jadi bandara embarkasi/debarkasi haji
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Simulasinya meliputi simulasi di biometrik, pengawalan bus jamaah dan lain-lain. Simulasinya kemarin dikawal tidak cukup maksimal karena cuma satu. Kalau dua dibuka sejak depan itu bisa lebih cepat lagi. Bisa mungkin selisih 20-30 menit dari pada ke Bandada Soekarno Hatta. Sehingga tidak ada bedanya," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Hery Antasari, di Bandung, Selasa.
Hery Antasari mengatakan waktu tempuh dari Embakarsi Bekasi ke Bandara Kertajati memang lebih lama 45 menit ketimbang jarak dari Bekasi ke Bandara Soekarno Hatta, di Cengkareng, Tangerang.
Menurut dia dengan adanya pemberangkatan calon jamaah haji dari Bekasi ke Bandara Kertajati maka jamaah tidak akan dibebani biaya tambahan.
Hal tersebut, kata dia, karena Pemerintah Provinsi Jabar menyokong mulai dari pematangan Bandara Kertajati seperti semua fasilitas disiapkan dengan harga yang mungkin lebih rendah daripada Soekarno Hatta misalnya airport tax masih lebih rendah.
"Lalu avtur juga tidak sama harganya sehingga maskapai tidak harus menaikkan harga," katanya.
Sementara itu, untuk survei dari pihak Arab Saudi seharusnya saat ini harus sudah dilakukan namun pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan hal itu.
"Dan yang pasti Presiden Joko Widodo sudah perintah tahun 2020 jemaah haji asal Jabar harus berangkat dari Kertajati," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar memutuskan embarkasi haji Jabar tahun 2020 tetap di Kota Bekasi karena pembangunan asmara haji di Kabupaten Indramayu masih berlangsung sehingga diprediksi belum bisa digunakan pada musim haji tahun ini.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, keputusan pemberangkatan haji asal Jabar, berangkat dari Bandara Internasional Kertajati namun embarkasi atas asrama hajinya masih di Kota Bekasi.
"Asrama haji yang di Kabupaten Indramayu kan masih berproses. Namun pemberangkatan calon jamaah haji tidak terhalangi atau tetap dari Bandara Kertajati," katanya.
Pemberangkatan haji pertama asal Jabar akan dimulai pada 26 Juni 2020 dari Bandara Internasional Jawa Barat, di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
Ia mengatakan proses pemberangkatan calon jamaah haji dari embarkasi Bekasi akan menggunakan bus ke Bandara Kertajati.
Baca juga: PT BIJB siap tindaklanjuti keputusan Kemenag terkait bandara embarkasi haji
Baca juga: Kemenag: Bandara Kertajati jadi bandara embarkasi/debarkasi haji
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020