Kemacetan yang terjadi di Kota Cirebon, Jawa Barat, salah satunya diakibatkan banyaknya perlintasan kereta api sebidang, kata Kepala Dinas Perhubungan Yoyon Indrayana.
"Kalau di Kota Cirebon sepanjang 7 kilometer itu ada 11 perlintasan sebidang itu yang bikin macet," kata Yoyon di Cirebon, Kamis.
Yoyon mengatakan semua perlintasan tersebut terletak di tengah-tengah kota, sehingga ketika ada kereta yang melintas, maka kendaraan tentu akan berhenti cukup lama.
Selain itu juga jalur kereta di Cirebon merupakan yang terpadat di Pulau Jawa, di mana per 7 menit sekali dilalui kereta, baik dari arah Tegal maupun Purwokerto.
"Setiap tujuh menit sekali kereta akan melintas di Kota Cirebon, sehingga kendaraan juga berhenti dan menjadi macet," ujarnya.
Selain itu juga diperparah dengan terus melonjaknya pengguna kendaraan pribadi, sedangkan ruas jalan tidak terlalu banyak berubah.
Sementara Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengaku menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan membuat jalan kereta layang, karena bisa meminimalkan kemacetan.
Dia mengatakan dengan adanya rencana dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub untuk menaikkan jalan kereta, maka Pemkot Cirebon tentu sangat menyambut baik.
Pemkot Cirebon, lanjutnya, sudah dua kali mengajukan ke Pemerintah Pusat, agar bisa membuat jalan kereta layang, karena sangat dibutuhkan.
Namun belum juga ada jawaban, dan kemudian baru kemarin Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan akan membangun jalan kereta layang.
"Kita sudah ajukan pembangunan jalan kereta layang sebanyak dua kali. Dan sekarang akan kita perbarui lagi, apalagi Menhub sudah mengetahui masalah Kota Cirebon," katanya.
Baca juga: Kota Cirebon sambut baik rencana pembangunan jalan kereta layang
Baca juga: Menhub cek Terminal Harjamukti Cirebon pastikan penumpang nyaman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kalau di Kota Cirebon sepanjang 7 kilometer itu ada 11 perlintasan sebidang itu yang bikin macet," kata Yoyon di Cirebon, Kamis.
Yoyon mengatakan semua perlintasan tersebut terletak di tengah-tengah kota, sehingga ketika ada kereta yang melintas, maka kendaraan tentu akan berhenti cukup lama.
Selain itu juga jalur kereta di Cirebon merupakan yang terpadat di Pulau Jawa, di mana per 7 menit sekali dilalui kereta, baik dari arah Tegal maupun Purwokerto.
"Setiap tujuh menit sekali kereta akan melintas di Kota Cirebon, sehingga kendaraan juga berhenti dan menjadi macet," ujarnya.
Selain itu juga diperparah dengan terus melonjaknya pengguna kendaraan pribadi, sedangkan ruas jalan tidak terlalu banyak berubah.
Sementara Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis mengaku menyambut baik rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang akan membuat jalan kereta layang, karena bisa meminimalkan kemacetan.
Dia mengatakan dengan adanya rencana dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenhub untuk menaikkan jalan kereta, maka Pemkot Cirebon tentu sangat menyambut baik.
Pemkot Cirebon, lanjutnya, sudah dua kali mengajukan ke Pemerintah Pusat, agar bisa membuat jalan kereta layang, karena sangat dibutuhkan.
Namun belum juga ada jawaban, dan kemudian baru kemarin Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan akan membangun jalan kereta layang.
"Kita sudah ajukan pembangunan jalan kereta layang sebanyak dua kali. Dan sekarang akan kita perbarui lagi, apalagi Menhub sudah mengetahui masalah Kota Cirebon," katanya.
Baca juga: Kota Cirebon sambut baik rencana pembangunan jalan kereta layang
Baca juga: Menhub cek Terminal Harjamukti Cirebon pastikan penumpang nyaman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020