Pemerintah Kota Bekasi mengerahkan aparat pemerintah dan warga untuk bergotong royong membersihkan Bendungan Koja di wilayah Kecamatan Jatiasih dari sampah bambu yang memenuhi sekitar 20 meter bagian sungai dan menyumbat arus air.
Aparat Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri bersama warga membersihkan Bendungan Koja dari sampah bambu secara manual pada Senin.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono memastikan tim yang terdiri atas aparat Pemerintah Kota, TNI, Polri, dan warga bisa menuntaskan pembersihan sampah bambu di bendungan hari ini juga.
"Kalau dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak banjir," kata Tri di sela kegiatan pembersihan di sampah bambu di Bendungan Koja.
Ia meminta warga Kota Bekasi ikut menjaga lingkungan untuk kesehatan dan kenyamanan bersama.
"Jadi sampah-sampah itu jangan dibuang sembarangan juga karena akan berdampak kepada masyarakat luas," katanya.
Camat Jatiasih, Asih Mariana, mengatakan bahwa pembersihan sampah bambu di Bendungan Koja hanya bisa dilakukan secara manual karena alat berat seperti ekskavator tidak bisa masuk ke lokasi.
"Sama seperti bulan lalu ya, kita bersihkan secara manual. Alat berat itu tidak bisa masuk karena jalan sempit," katanya.
Ia mengatakan, penyumbat Bendungan Koja sekitar 90 persen di antaranya sampah bambu dan 10 persen sisanya sampah rumah tangga.
"Ini harus segera kita tangani kalau tidak air akan meluap dan menyebabkan banjir," kata Asih.
Baca juga: Dana Rp450 juta untuk kompensasi bau sampah TPA Burangkeng Bekasi
Baca juga: Alun-alun Kota Bekasi bakal direvitalisasi hingga serupai Kota Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Aparat Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan Polri bersama warga membersihkan Bendungan Koja dari sampah bambu secara manual pada Senin.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono memastikan tim yang terdiri atas aparat Pemerintah Kota, TNI, Polri, dan warga bisa menuntaskan pembersihan sampah bambu di bendungan hari ini juga.
"Kalau dibiarkan berlarut-larut bisa berdampak banjir," kata Tri di sela kegiatan pembersihan di sampah bambu di Bendungan Koja.
Ia meminta warga Kota Bekasi ikut menjaga lingkungan untuk kesehatan dan kenyamanan bersama.
"Jadi sampah-sampah itu jangan dibuang sembarangan juga karena akan berdampak kepada masyarakat luas," katanya.
Camat Jatiasih, Asih Mariana, mengatakan bahwa pembersihan sampah bambu di Bendungan Koja hanya bisa dilakukan secara manual karena alat berat seperti ekskavator tidak bisa masuk ke lokasi.
"Sama seperti bulan lalu ya, kita bersihkan secara manual. Alat berat itu tidak bisa masuk karena jalan sempit," katanya.
Ia mengatakan, penyumbat Bendungan Koja sekitar 90 persen di antaranya sampah bambu dan 10 persen sisanya sampah rumah tangga.
"Ini harus segera kita tangani kalau tidak air akan meluap dan menyebabkan banjir," kata Asih.
Baca juga: Dana Rp450 juta untuk kompensasi bau sampah TPA Burangkeng Bekasi
Baca juga: Alun-alun Kota Bekasi bakal direvitalisasi hingga serupai Kota Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019