Penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat dan Banten selama 2019 realisasinya sudah di atas 90 persen dari ketentuan yang ditetapkan Dinas Pertanian Provinsi.
"Secara umum, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi sudah di atas 90 persen. Itu capaian hingga akhir November 2019," kata Kabag Hubungan Eksternal PT Pupuk Kujang, Indra Gunawan, kepada Antara, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, untuk realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, hingga akhir November 2019 telah mencapai 454 ribu ton. Jumlah itu setara dengan 91 persen dari ketentuan Dinas Pertanian (Distan).
Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi telah mencapai 117 ribu ton atau 97 persen dari ketentuan Distan. Untuk pupuk organik hingga November 2019 telah mencapai 99 persen atau 77 ribu ton
Menurut Indra, hingga kini musim hujan di wilayah Jawa Barat dan Banten belum merata. Diprediksi puncak musim tanam akan terjadi pada Januari-Februari 2020, sesuai prakiraan BMKG.
Saat puncak musim tanam itu, tentu penyerapan pupuk akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Ia mengimbau agar para petani di wilayah Jawa Barat dan Banten tidak resah menghadapi musim tanam awal tahun 2020, karena stok pupuk yang tersedia cukup aman.
"Stok pupuk aman hingga tiga bulan ke depan," kata dia.
Baca juga: Petani Jawa Barat dan Banten tak perlu khawatirkan stok pupuk yang tersedia
Baca juga: Lumbung Ternak ACT di Tasikmalaya hasilkan 300 karung pupuk organik per hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Secara umum, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi sudah di atas 90 persen. Itu capaian hingga akhir November 2019," kata Kabag Hubungan Eksternal PT Pupuk Kujang, Indra Gunawan, kepada Antara, di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, untuk realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, hingga akhir November 2019 telah mencapai 454 ribu ton. Jumlah itu setara dengan 91 persen dari ketentuan Dinas Pertanian (Distan).
Sedangkan penyerapan pupuk NPK bersubsidi telah mencapai 117 ribu ton atau 97 persen dari ketentuan Distan. Untuk pupuk organik hingga November 2019 telah mencapai 99 persen atau 77 ribu ton
Menurut Indra, hingga kini musim hujan di wilayah Jawa Barat dan Banten belum merata. Diprediksi puncak musim tanam akan terjadi pada Januari-Februari 2020, sesuai prakiraan BMKG.
Saat puncak musim tanam itu, tentu penyerapan pupuk akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Ia mengimbau agar para petani di wilayah Jawa Barat dan Banten tidak resah menghadapi musim tanam awal tahun 2020, karena stok pupuk yang tersedia cukup aman.
"Stok pupuk aman hingga tiga bulan ke depan," kata dia.
Baca juga: Petani Jawa Barat dan Banten tak perlu khawatirkan stok pupuk yang tersedia
Baca juga: Lumbung Ternak ACT di Tasikmalaya hasilkan 300 karung pupuk organik per hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019