Borderline Economic Summit (BES) 2019 menghasilkan lima kesepakatan setelah dihadiri perwakilan dari 12 Pemerintah Daerah (Pemda), di Hotel Royal Tulip, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Bupati Bogor, Ade Yasin sebagai tuan rumah mengatakan bahwa kesepakatan itu dibuat bersama 11 kepala daerah lainnya untuk mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan.
"Beberapa hal yang kami sepakati itu kami sebut dengan nama Protokol Bogor," ujar Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu usai acara.
Lima kesepakatan 'Protokol Bogor' itu adalah:
1. Mendukung agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development Goals atau SDGs) untuk perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia, kesetaraan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
2. Mendukung empat pilar SDGs, yakni, Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan, dan Pembangunan Hukum serta Tata Kelola.
3. Mewujudkan Panca Karya Presiden Joko Widodo, yaitu pembangunan SDM, Infrastruktur, Penyederhanaan Birokrasi dan Regulasi serta Transformasi Ekonomi untuk menuju Indonesia Maju dan menjadi empat besar ekonomi terkuat dunia pada tahun 2045.
4. Berkomitmen untuk bersama-sama membangun Infrastruktur yang menyambungkan kawasan perbatasan, sehingga saling terkoneksi untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Kecil, Kawasan Ekonomi, Kawasan Pariwisata, dan Kawasan Pertanian.
5. Menyepakati delapan fokus pembangunan regional lintas wilayah yang mencakup Pembangunan Infrastruktur, Aksesibilitas, Transportasi, Pelestarian Lingkungan, Pengembangan Pariwisata, Peningkatan Investasi dan Pengembangan Industri UMKM.
Selain dihadiri perwakilan dari 12 Pemda, BES 2019 juga dihadiri oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Anggota DPR RI Mulyadi dan Elly Yasin, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru'yat, serta Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyu Wijaya dan Cecep Gogom.
Setidaknya ada delapan isu strategis dibawa Pemkab Bogor dalam BES 2019. Mulai dari infrastrukur hingga pengembangan kawasan wisata yang berkaitan dengan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor.(KR-MFS).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Bupati Bogor, Ade Yasin sebagai tuan rumah mengatakan bahwa kesepakatan itu dibuat bersama 11 kepala daerah lainnya untuk mendorong percepatan pembangunan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan.
"Beberapa hal yang kami sepakati itu kami sebut dengan nama Protokol Bogor," ujar Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu usai acara.
Lima kesepakatan 'Protokol Bogor' itu adalah:
1. Mendukung agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development Goals atau SDGs) untuk perubahan ke arah pembangunan berkelanjutan berdasarkan hak asasi manusia, kesetaraan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
2. Mendukung empat pilar SDGs, yakni, Pembangunan Sosial, Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Lingkungan, dan Pembangunan Hukum serta Tata Kelola.
3. Mewujudkan Panca Karya Presiden Joko Widodo, yaitu pembangunan SDM, Infrastruktur, Penyederhanaan Birokrasi dan Regulasi serta Transformasi Ekonomi untuk menuju Indonesia Maju dan menjadi empat besar ekonomi terkuat dunia pada tahun 2045.
4. Berkomitmen untuk bersama-sama membangun Infrastruktur yang menyambungkan kawasan perbatasan, sehingga saling terkoneksi untuk mendukung pengembangan Kawasan Industri Kecil, Kawasan Ekonomi, Kawasan Pariwisata, dan Kawasan Pertanian.
5. Menyepakati delapan fokus pembangunan regional lintas wilayah yang mencakup Pembangunan Infrastruktur, Aksesibilitas, Transportasi, Pelestarian Lingkungan, Pengembangan Pariwisata, Peningkatan Investasi dan Pengembangan Industri UMKM.
Selain dihadiri perwakilan dari 12 Pemda, BES 2019 juga dihadiri oleh Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Anggota DPR RI Mulyadi dan Elly Yasin, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru'yat, serta Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Asep Wahyu Wijaya dan Cecep Gogom.
Setidaknya ada delapan isu strategis dibawa Pemkab Bogor dalam BES 2019. Mulai dari infrastrukur hingga pengembangan kawasan wisata yang berkaitan dengan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor.(KR-MFS).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019