Operator alat produksi tambang pasir di Kampung Awi Larangan, Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan hilang tertimbun longsoran tanah setinggi 20 meter saat sedang bekerja.
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal ketika lima orang, termasuk korban bernama Saeful (40), sedang menjalankan tugas di dekat tanggul penahan di lokasi tambang pasir milik PT Triadi.
"Tiba-tiba tanggul penahan di atas tambang pasir longsor dan menimpa alat berat serta satu orang pegawai yang bertugas sebagai operator pengatur gas mesin pinton, terseret dan tertimbun," kata Kepala Desa Cikahuripan Irwan Kustiawan saat dihubungi di Cianjur, Senin.
Diduga, operator tersebut tidak sempat menghindar ketika terjadi musibah itu karena bekerja membelakangi tanggul, sedangkan empat orang lainnya berhasil menyelamatkan diri saat melihat longsoran tanah dan batu dengan cepat menyapu bagian tambang.
"Korban beserta alat berat terseret ke bagian bawah tambang yang memiliki kolam air sedalam 20 meter dan tertimbun. Mendapati hal tersebut, pekerja yang selamat bersama warga melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Warungkondang," katanya.
Petugas yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD Cianjur, untuk mencari jasad korban. Tim gabungan dari BPBD Cianjur dan Polres Cianjur, langsung melakukan pencarian.
"Saat ini, proses pencarian korban masih berjalan, petugas mengalami kendala karena genangan air yang cukup tinggi, ditambah lumpur di dasar galian. Sehingga pencarian akan menggunakan alat penyedot air," kata Kapolsek Warungkondang AKP Gito.
Ia menjelaskan korban yang dilaporkan hilang tertimbun longsoran atas nama
Saeful alias Epul (40), warga Kampung Cimanggu, Desa Titisan, Kecamatan Cimangkok, Sukabumi. Ia sudah lama bekerja di tambang pasir tersebut.
"Pencarian akan dilakukan menggunakan alat penyedot air karena dasar kolam cukup dalam ditambah alat berat yang jatuh di tempat yang sama. Harapan kami jasad korban segera ditemukan," katanya.
Baca juga: Polres Bogor akan hadirkan saksi ahli usut kasus longsor jalur ganda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal ketika lima orang, termasuk korban bernama Saeful (40), sedang menjalankan tugas di dekat tanggul penahan di lokasi tambang pasir milik PT Triadi.
"Tiba-tiba tanggul penahan di atas tambang pasir longsor dan menimpa alat berat serta satu orang pegawai yang bertugas sebagai operator pengatur gas mesin pinton, terseret dan tertimbun," kata Kepala Desa Cikahuripan Irwan Kustiawan saat dihubungi di Cianjur, Senin.
Diduga, operator tersebut tidak sempat menghindar ketika terjadi musibah itu karena bekerja membelakangi tanggul, sedangkan empat orang lainnya berhasil menyelamatkan diri saat melihat longsoran tanah dan batu dengan cepat menyapu bagian tambang.
"Korban beserta alat berat terseret ke bagian bawah tambang yang memiliki kolam air sedalam 20 meter dan tertimbun. Mendapati hal tersebut, pekerja yang selamat bersama warga melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Warungkondang," katanya.
Petugas yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan BPBD Cianjur, untuk mencari jasad korban. Tim gabungan dari BPBD Cianjur dan Polres Cianjur, langsung melakukan pencarian.
"Saat ini, proses pencarian korban masih berjalan, petugas mengalami kendala karena genangan air yang cukup tinggi, ditambah lumpur di dasar galian. Sehingga pencarian akan menggunakan alat penyedot air," kata Kapolsek Warungkondang AKP Gito.
Ia menjelaskan korban yang dilaporkan hilang tertimbun longsoran atas nama
Saeful alias Epul (40), warga Kampung Cimanggu, Desa Titisan, Kecamatan Cimangkok, Sukabumi. Ia sudah lama bekerja di tambang pasir tersebut.
"Pencarian akan dilakukan menggunakan alat penyedot air karena dasar kolam cukup dalam ditambah alat berat yang jatuh di tempat yang sama. Harapan kami jasad korban segera ditemukan," katanya.
Baca juga: Polres Bogor akan hadirkan saksi ahli usut kasus longsor jalur ganda
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019