Garam rakyat petani Cirebon, Jawa Barat, saat ini tidak laku di pasaran dan masih menumpuk di gudang serta pinggir jalan.
Petani garam Cirebon Insyaf Supriyadi di Cirebon, Selasa, mengatakan saat ini garam rakyat tidak laku dijual sama sekali dan tentu membuat para petani hanya gigit jari.
"Sekarang garam kami tidak ada yang mau beli, karena memang tidak laku," kata Insyaf.
Menurut dia, keadaan ini sudah terjadi beberapa bulan lalu, padahal para petani saat ini sedang panen raya, namun garam sama sekali tidak laku di pasar.
Dengan kondisi itu, petani tentu sangat dirugikan, padahal mereka sudah menunggu lama untuk menghasilkan garam.
Untuk itu para petani menyimpan hasil panennya di gudang dan bahkan di jalan, karena sudah tidak ada yang membeli lagi.
"Kita tumpuk saja di gudang dan pinggir jalan, berharap nanti bisa laku," tuturnya.
Senada dengan Insyaf, petani lain Ismail mengaku garamnya tidak laku sama sekali dan saat ini ditumpuk sambil berharap musim hujan datang.
"Biasanya kalau musim hujan garam kami laku, semoga saja ada solusi dari pemerintah," katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Petani garam Cirebon Insyaf Supriyadi di Cirebon, Selasa, mengatakan saat ini garam rakyat tidak laku dijual sama sekali dan tentu membuat para petani hanya gigit jari.
"Sekarang garam kami tidak ada yang mau beli, karena memang tidak laku," kata Insyaf.
Menurut dia, keadaan ini sudah terjadi beberapa bulan lalu, padahal para petani saat ini sedang panen raya, namun garam sama sekali tidak laku di pasar.
Dengan kondisi itu, petani tentu sangat dirugikan, padahal mereka sudah menunggu lama untuk menghasilkan garam.
Untuk itu para petani menyimpan hasil panennya di gudang dan bahkan di jalan, karena sudah tidak ada yang membeli lagi.
"Kita tumpuk saja di gudang dan pinggir jalan, berharap nanti bisa laku," tuturnya.
Senada dengan Insyaf, petani lain Ismail mengaku garamnya tidak laku sama sekali dan saat ini ditumpuk sambil berharap musim hujan datang.
"Biasanya kalau musim hujan garam kami laku, semoga saja ada solusi dari pemerintah," katanya.***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019