Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyiapkan anggaran ratusan juta rupiah bersumber dari APBD setempat, khusus untuk antisipasi bencana alam selama setahun ini.

"Sebagai bagian dari antisipasi bencana, kami telah telah menyiapkan anggaran khusus bencana alam. Besarannya mencapai Rp500 juta," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Senin.

Dengan anggaran tersebut, pihaknya telah menggunakan sekitar Rp200 juta untuk penanganan dampak kekeringan pada musim kemarau.

"Anggaran sekitar Rp200 juta sudah dimanfaatkan saat bencana kekeringan dan krisis air bersih," kata dia.

Sisa anggaran penanganan bencana alam itu bisa untuk penanganan bencana alam saat musim hujan sebab saat musim hujan sejumlah daerah di Purwakarta rawan bencana alam.

Dia menjelaskan sesuai dengan pemetaan di dinas terkait, ada tiga bencana alam yang berpotensi terjadi di Purwakarta, di antaranya pergerakan tanah dan tanah longsor, angin ribut, dan banjir.

Atas hal tersebut, pihaknya mengajak semua lapisan masyarakat mengantisipasi dampak bencana alam agar bisa diminimalisasi.

Anne menyampaikan untuk daerah yang dianggap rawan longsor di daerah-daerah perbukitan, seperti Kecamatan Bojong, Darangdan, Wanayasa, dan Pondoksalam.

Daerah rawan puting beliung, di antaranya wilayah perkotaan dan Kecamatan Bungursari.

"Bencana banjir sebenarnya nyaris tidak ada wilayah yang rawan banjir. Kalau pun ada, itu adalah banjir Cileuncang yang diakibatkan adanya drainase yang tersumbat sampah," kata dia.

Baca juga: Ini aplikasi untuk bantuan bencana karya anak bangsa

Baca juga: Warga terdampak bencana pergerakan tanah di Ciamis berharap direlokasi

 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019