Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, berharap masyarakat tidak mengalih fungsikan lahan kawasan Gunung Cikuray sebagai areal pertanian karena akan berdampak buruk terhadap lingkungan, termasuk memicu terjadinya kebakaran hutan seperti yang sudah terjadi sebelumnya.

"Sebenarnya itu tidak boleh ada alih fungsi lahan, harus dikembalikan, menjadi lahan konservasi," kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman di Garut, Rabu.

Ia menambahkan, peristiwa kebakaran hutan di kaki Gunung Cikuray, Minggu (13/10) bisa jadi karena adanya alih fungsi lahan dari lahan serapan menjadi pertanian produktif.

Kawasan Gunung Cikuray, lanjut dia memang tidak boleh ada alih fungsi lahan karena gunung tersebut merupakan lahan konservasi bukan areal lahan produksi.

"Saat ini memang untuk mengetahui indikasi alih fungsi lahan harus diteliti," ujarnya.

Ia mengungkapkan, Pemkab Garut mendapatkan informasi adanya anggaran ke Perhutani untuk merehabilitasi lahan hutan di Gunung Cikuray tersebut.

"Kebetulan saya baru dapat informasi bahwa Perhutani dapat anggaran untuk rehabilitasi lahan," katanya.

Program rehabilitasi itu, tambah dia tentunya harus ada koordinasi dengan pemerintah daerah agar pelaksanaannya sesuai dengan aturan dan harapan bersama.

Selama ini, menurutnya belum ada koordinasi terkait penerapan program rehabilitasi tersebut, meski begitu Pemkab Garut berharap pelaksanaannya sesuai peraturan.

"Saya belum koordinasi sampai sejauh mana, jangan sampai pelaksanaannya tidak sesuai dengan petunjuk dan peraturannya," lanjut Helmi.

Ia menyebutkan, selama ini ada program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) namun program itu tetap harus ada pengawasan yang ketat.

Pemkab Garut, tambah dia akan terus meningkatkan pengawasan sebagai upaya melaksanakan program penghijauan dan mencegah berbagai bencana alam.

"Kita lakukan pengawasan untuk memantau aktivitas di Gunung Cikuray," katanya.

Baca juga: Bupati Garut minta Perhutani tanggung jawab dampak kebakaran hutan Cikuray

Baca juga: Polres Garut selidiki penyebab kebakaran hutan



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019