Kantor Satpol PP dan Damkar Cianjur, Jawa Barat, mencatat peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2019 tercatat sudah 100 kejadian yang menimpa pemukiman warga dan lahan.
Kepala Bidang Pemadam kebakaran Satpol PP dan Damkar Cianjur, Sulaeman Madna di Cianjur Rabu mengatakan hanya sebagian kecil yang merupakan kebakaran lahan, sebagian besar didominasi kebakaran bangunan rumah dan pertokoan.
Data terakhir luas lahan yang terbakar mencapai 30 hektar.
Kebakaran lahan yang terbaru terjadi di Cijedil, Cikahuripan, Cikalongkulon, Cijati dan Mande. Peristiwa kebakaran sebagian besar terjadi akibat perilaku masyarakat.
"Sengaja membakar lahan dan kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan. Sedangkan faktor alam hanya sebagian kecil, selebihnya dikarenakan ulah manusia," katanya.
Sementara warga di Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, sempat panik karena 3 hektar lahan pertanian dan kawasan hutan Selasa (24/9) terbakar karena seorang petani penggarap yang membakar rerumputan kering pada sore hari.
Meskipun sudah sempat memadamkan api sebelum meninggalkan ladang, namun sisa pembakaran masih menyala dan apinya membesar hingga membakar lahan seluas 3 hektar lebih itu.
Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan mengatakan kobaran api terus membesar sehingga membakar lahan pertanian warga dan hutan perhutani yang terletak bedekatan.
Peristiwa kebakaran tersebut, ungkap dia, merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan selama musim kemarau.
"Kami juga mengimbau warga tidak meninggalkan sisa pembakaran sebelum dipastikan api dan baranya benar-benar padam, guna menghindari kebakaran lahan yang rentan terjadi pasa musim kemarau," katanya.
Baca juga: AKBP Juang Andi Priyanto jabat Kapolres Cianjur baru
Baca juga: Seorang warga Cianjur tewas tertimpa bangunan kamar mandi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Bidang Pemadam kebakaran Satpol PP dan Damkar Cianjur, Sulaeman Madna di Cianjur Rabu mengatakan hanya sebagian kecil yang merupakan kebakaran lahan, sebagian besar didominasi kebakaran bangunan rumah dan pertokoan.
Data terakhir luas lahan yang terbakar mencapai 30 hektar.
Kebakaran lahan yang terbaru terjadi di Cijedil, Cikahuripan, Cikalongkulon, Cijati dan Mande. Peristiwa kebakaran sebagian besar terjadi akibat perilaku masyarakat.
"Sengaja membakar lahan dan kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan. Sedangkan faktor alam hanya sebagian kecil, selebihnya dikarenakan ulah manusia," katanya.
Sementara warga di Desa Cikahuripan, Kecamatan Gekbrong, sempat panik karena 3 hektar lahan pertanian dan kawasan hutan Selasa (24/9) terbakar karena seorang petani penggarap yang membakar rerumputan kering pada sore hari.
Meskipun sudah sempat memadamkan api sebelum meninggalkan ladang, namun sisa pembakaran masih menyala dan apinya membesar hingga membakar lahan seluas 3 hektar lebih itu.
Kepala Desa Cikahuripan, Irwan Kustiawan mengatakan kobaran api terus membesar sehingga membakar lahan pertanian warga dan hutan perhutani yang terletak bedekatan.
Peristiwa kebakaran tersebut, ungkap dia, merupakan yang pertama kali terjadi di wilayah tersebut. Sehingga pihaknya mengimbau warga untuk tidak melakukan pembakaran lahan selama musim kemarau.
"Kami juga mengimbau warga tidak meninggalkan sisa pembakaran sebelum dipastikan api dan baranya benar-benar padam, guna menghindari kebakaran lahan yang rentan terjadi pasa musim kemarau," katanya.
Baca juga: AKBP Juang Andi Priyanto jabat Kapolres Cianjur baru
Baca juga: Seorang warga Cianjur tewas tertimpa bangunan kamar mandi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019