Apong Soleh (65) warga Kampung Sukadami, Desa Saganten, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, tewas tertimpa bangunan kamar mandi rumahnya saat bekerja memperbaiki septictank.
Keterangan saksi mata, Apong yang saat itu sedang berada di dalam septictank dibantu anaknya Dodo bekerja tepat di belakang bangunan kamar mandi rumahnya yang tiba-tiba ambruk saat korban menggali tanah.
Akibatnya tubuh korban tertimpa bangunan dari bata merah yang ambruk, sehingga warga sempat kesulitan mengangkat tubuh korban yang tertimbun material bangunan setinggi tiga meter itu.
Kanit Reskrim Polsek Sindangbarang, Aiptu Supendi pada wartawan, Selasa, mengatakan petugas yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan berusaha mengevakuasi tubuh korban yang tewas tertimbun material bangunan.
"Jasad korban saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kepala pecah dan tubuh remuk. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, sehingga jasad langsung dimakamkan," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi mata, Dodo yang merupakan anak kandung korban, tidak menyangka bangunan tembok kamar mandi akan rubuh saat mereka sedang bekerja memperbaiki septictank di belakang rumah.
Saat tembok kamar mandi ambruk, Dodo berada di atas sedangkan korban tengah menggali tanah dan membuat lubang yang terletak di bawah bangunan kamar mandi.
"Tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Keterangan saksi mata, Apong yang saat itu sedang berada di dalam septictank dibantu anaknya Dodo bekerja tepat di belakang bangunan kamar mandi rumahnya yang tiba-tiba ambruk saat korban menggali tanah.
Akibatnya tubuh korban tertimpa bangunan dari bata merah yang ambruk, sehingga warga sempat kesulitan mengangkat tubuh korban yang tertimbun material bangunan setinggi tiga meter itu.
Kanit Reskrim Polsek Sindangbarang, Aiptu Supendi pada wartawan, Selasa, mengatakan petugas yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan berusaha mengevakuasi tubuh korban yang tewas tertimbun material bangunan.
"Jasad korban saat ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kepala pecah dan tubuh remuk. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, sehingga jasad langsung dimakamkan," katanya.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan saksi mata, Dodo yang merupakan anak kandung korban, tidak menyangka bangunan tembok kamar mandi akan rubuh saat mereka sedang bekerja memperbaiki septictank di belakang rumah.
Saat tembok kamar mandi ambruk, Dodo berada di atas sedangkan korban tengah menggali tanah dan membuat lubang yang terletak di bawah bangunan kamar mandi.
"Tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut, pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019