Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto mengatakan pelayanan kesehatan melalui program Layad Rawat sudah menangani lebih dari 1.000 warga selama diresmikan sejak hampir setahun lalu.
"Sudah lebih 1.000 warga yang sudah ditangani selama program ini diluncurkan pada November tahun lalu," kata Edy di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya per hari rata-rata menerima 2 sampai 3 orang yang meminta bantuan melalui call center dan itu semua tanpa dikenakan biaya sama sekali.
Edy menjelaskan bagi keluarga yang tidak mampu berobat ke rumah sakit baik secara fisik maupun materi cukup mengontak 119, nantinya petugas kesehatan dan dokter melalui puskesmas setempat bakal mendatangi pasien.
"Setiap hari pengaduan bisa 2-3 orang dan layanan ini gratis," tuturnya.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, petugas juga memberikan pelatihan dasar tentang penangan emergensi kesehatan di masyarakat.
Terdata sudah ada sekitar 1.850 orang yang dilatih, seperti cara menangani orang yang tenggelam, tersedak, mimisan, cara membalut dan lainnya.
"Tujuannya bagaimana seseorang bisa menolong dalam waktu yang singkat atau sebelum 10 menit," ujarnya.
Saat ini petugas berjaga ada 10 orang, dua dokter, empat petugas medis yang siap melayani warga Kota Cirebon 24 jam tanpa henti.
Selain itu juga mengoperasikan empat ambulans dan satu kendaraan roda dua. Pada tahun ini SPC 119 bakal mendapatkan bantuan armada ambulans tambahan dari Pemprov Jabar.
Baca juga: Ombudsman RI apresiasi program layad rawat
Baca juga: Ridwan Kamil: layad rawat bisa kurangi biaya BPJS dan antrean RS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sudah lebih 1.000 warga yang sudah ditangani selama program ini diluncurkan pada November tahun lalu," kata Edy di Cirebon, Jawa Barat, Jumat.
Menurutnya per hari rata-rata menerima 2 sampai 3 orang yang meminta bantuan melalui call center dan itu semua tanpa dikenakan biaya sama sekali.
Edy menjelaskan bagi keluarga yang tidak mampu berobat ke rumah sakit baik secara fisik maupun materi cukup mengontak 119, nantinya petugas kesehatan dan dokter melalui puskesmas setempat bakal mendatangi pasien.
"Setiap hari pengaduan bisa 2-3 orang dan layanan ini gratis," tuturnya.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, petugas juga memberikan pelatihan dasar tentang penangan emergensi kesehatan di masyarakat.
Terdata sudah ada sekitar 1.850 orang yang dilatih, seperti cara menangani orang yang tenggelam, tersedak, mimisan, cara membalut dan lainnya.
"Tujuannya bagaimana seseorang bisa menolong dalam waktu yang singkat atau sebelum 10 menit," ujarnya.
Saat ini petugas berjaga ada 10 orang, dua dokter, empat petugas medis yang siap melayani warga Kota Cirebon 24 jam tanpa henti.
Selain itu juga mengoperasikan empat ambulans dan satu kendaraan roda dua. Pada tahun ini SPC 119 bakal mendapatkan bantuan armada ambulans tambahan dari Pemprov Jabar.
Baca juga: Ombudsman RI apresiasi program layad rawat
Baca juga: Ridwan Kamil: layad rawat bisa kurangi biaya BPJS dan antrean RS
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019