Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp249,9 miliar untuk membangun sarana pendidikan di ratusan sekolah yang membutuhkan Ruang Kelas Baru (RKB), Unit Sekolah Baru (USB), serta renovasi total.
Analis Bangunan Gedung dan Pemukiman pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Pranoto di Cikarang, Selasa mengatakan, berdasarkan hasil pendataan pihaknya, terdapat ribuan sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana.
Alokasi anggaran tahun ini akan diserap berdasarkan prioritas perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Sementara sisanya akan diusulkan kembali di tahun berikutnya.
"Saat ini baru ratusan sekolah yang akan diperbaiki dan dibangun unit sekolah baru serta ruang kelas baru. Itu hasil pengecekan di lokasi. Jadi ada skala prioritas, mana dulu yang harus diprioritaskan," katanya.
Ratusan miliar anggaran tersebut diperuntukkan pembangunan RKB sebesar Rp86,2 miliar untuk 194 ruang, pembangunan USB sebesar Rp30 miliar untuk dua unit, dan renovasi total gedung pendidikan sebesar Rp127,9 miliar untuk 298 ruang.
Kemudian pengawasan gedung pendidikan sebesar Rp4,3 miliar sebanyak 97 dokumen dan pembangunan penunjang gedung pendidikan senilai Rp1,5 miliar untuk tiga unit.
"Pembangunan penunjang gedung pendidikan itu seperti sarana olahraga indoor di SMPN 1 Cikarang Selatan, pembangunan perpustakaan di SDN Wanasari 15 dan SDN Sertajaya 04," kata Pranoto.
Seluruh program sarana pendidikan tersebut saat ini sudah ada yang dalam proses lelang bahkan beberapa di antaranya sudah berjalan.
"Yang sudah dilaksanakan progresnya 30 persen. Yang lainnya masih dalam proses lelang dan ada juga yang sudah muncul pemenangnya," katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno meyakini pelaksanaan pembangunan sarana prasarana pendidikan akan selesai tepat waktu meskipun saat ini sudah memasuki triwulan ketiga.
"Karena saat ini beberapa item kegiatan sudah mulai berjalan bahkan ada yang sudah ketahuan progresnya. Sebagian kegiatan lain sudah ada pemenang lelangnya. Jadi seluruh anggaran yang sudah dialokasikan bisa diserap semua," katanya.
Sementara ribuan sekolah lain yang belum terpenuhi usulannya akan dianggarkan di tahun berikutnya. Seperti gedung SDN Cicau 01 yang roboh beberapa waktu lalu.
"Jadi waktu gedung sekolah itu roboh pembahasan untuk APBD 2019 sudah selesai. Jadi kita masukkan ke 2020. Sementara di tahun ini anggarannya diprioritaskan seperti untuk di SDN Mekarmukti 06, SDN Pasirranji 05, SMPN 4 Cikarang Timur dan SDN Pantaihurip 01," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi memrioritaskan perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pendidikan di tahun ini sebab terdapat ribuan sekolah dalam kondisi rusak, tanpa mebeulair, dan kekurangan USB serta RKB.
Baca juga: Menkumham resmikan kantor imigrasi Bekasi
Baca juga: Diduga langgar PPDB, 5 sekolah di Bekasi diperiksa Ombudsman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Analis Bangunan Gedung dan Pemukiman pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Pranoto di Cikarang, Selasa mengatakan, berdasarkan hasil pendataan pihaknya, terdapat ribuan sekolah yang membutuhkan sarana dan prasarana.
Alokasi anggaran tahun ini akan diserap berdasarkan prioritas perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Sementara sisanya akan diusulkan kembali di tahun berikutnya.
"Saat ini baru ratusan sekolah yang akan diperbaiki dan dibangun unit sekolah baru serta ruang kelas baru. Itu hasil pengecekan di lokasi. Jadi ada skala prioritas, mana dulu yang harus diprioritaskan," katanya.
Ratusan miliar anggaran tersebut diperuntukkan pembangunan RKB sebesar Rp86,2 miliar untuk 194 ruang, pembangunan USB sebesar Rp30 miliar untuk dua unit, dan renovasi total gedung pendidikan sebesar Rp127,9 miliar untuk 298 ruang.
Kemudian pengawasan gedung pendidikan sebesar Rp4,3 miliar sebanyak 97 dokumen dan pembangunan penunjang gedung pendidikan senilai Rp1,5 miliar untuk tiga unit.
"Pembangunan penunjang gedung pendidikan itu seperti sarana olahraga indoor di SMPN 1 Cikarang Selatan, pembangunan perpustakaan di SDN Wanasari 15 dan SDN Sertajaya 04," kata Pranoto.
Seluruh program sarana pendidikan tersebut saat ini sudah ada yang dalam proses lelang bahkan beberapa di antaranya sudah berjalan.
"Yang sudah dilaksanakan progresnya 30 persen. Yang lainnya masih dalam proses lelang dan ada juga yang sudah muncul pemenangnya," katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno meyakini pelaksanaan pembangunan sarana prasarana pendidikan akan selesai tepat waktu meskipun saat ini sudah memasuki triwulan ketiga.
"Karena saat ini beberapa item kegiatan sudah mulai berjalan bahkan ada yang sudah ketahuan progresnya. Sebagian kegiatan lain sudah ada pemenang lelangnya. Jadi seluruh anggaran yang sudah dialokasikan bisa diserap semua," katanya.
Sementara ribuan sekolah lain yang belum terpenuhi usulannya akan dianggarkan di tahun berikutnya. Seperti gedung SDN Cicau 01 yang roboh beberapa waktu lalu.
"Jadi waktu gedung sekolah itu roboh pembahasan untuk APBD 2019 sudah selesai. Jadi kita masukkan ke 2020. Sementara di tahun ini anggarannya diprioritaskan seperti untuk di SDN Mekarmukti 06, SDN Pasirranji 05, SMPN 4 Cikarang Timur dan SDN Pantaihurip 01," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi memrioritaskan perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pendidikan di tahun ini sebab terdapat ribuan sekolah dalam kondisi rusak, tanpa mebeulair, dan kekurangan USB serta RKB.
Baca juga: Menkumham resmikan kantor imigrasi Bekasi
Baca juga: Diduga langgar PPDB, 5 sekolah di Bekasi diperiksa Ombudsman
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019