Seorang anak pemburu layangan ditemukan tewas setelah terperosok ke dalam sumur di kawasan galian pasir di Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu.
Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, korban bernama Rendy Aditya (7) warga Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, sempat dilaporkan hilang, Selasa (2/7/2019), kemudian dilakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan di sumur dengan kedalaman sekitar 12 meter.
"Korban ditemukan di dalam sumur dengan kedalaman sumur sekitar 12 meter, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi kepala di bawah," kata Hartoyo.
Ia menuturkan, peristiwa itu bermula ketika korban bermain layang-layang bersama teman-temannya tidak jauh dari rumah korban. Selanjutnya korban bersama temannya memburu layangan yang putus hingga ke kawasan galian pasir di Desa Legok Kaler, Paseh, lalu berpisah untuk mencari layangan tersebut.
Namun, kata Hartoyo, setelah memburu layangan selesai, korban hingga menjelang petang tidak diketahui keberadaannya, kemudian teman korban memberitahukannya kepada orang tua korban. Selanjutnya pihak keluarga melaporkan kepada kepala desa dan Linmas setempat untuk meminta bantuan pencarian.
Ia mengatakan jajaran kepolisian, TNI dan unsur terkait lainnya terjun ke lapangan untuk mencari korban, namun hingga Selasa tengah malam korban tidak ditemukan. Petugas gabungan, kembali mencari korban hingga akhirnya menemukan petunjuk dari benang layangan yang mengarah ke dalam sumur dan ciri-ciri lainnya yang diduga korban masuk ke sumur.
"Terdapat ciri-ciri yang dicurigai bahwa korban masuk ke dalam sumur dengan adanya benang layang-layang menuju ke arah sumur dan jejak rumput yang rusak ke arah sumur tersebut," katanya.
Hartoyo mengatakan korban yang sudah terbujur kaku itu berhasil dievakuasi ke atas dengan luka pada bagian wajah dan tubuhnya, untuk selanjutnya diserahkan ke keluarga korban.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah, selanjutnya dibuatkan pernyataan oleh keluarga korban," katanya.
Dengan adanya insiden itu, kepolisian mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anaknya terutama saat bermain di daerah yang dianggap berbahaya.
Baca juga: Kapolres Sumedang kunjungi kiai untuk jaga kebersamaan dan keamanan
Baca juga: Polisi Sumedang amankan pemeras bersenjata dan minuman keras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Kepolisian Resor Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, korban bernama Rendy Aditya (7) warga Desa Legok Kaler, Kecamatan Paseh, sempat dilaporkan hilang, Selasa (2/7/2019), kemudian dilakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan di sumur dengan kedalaman sekitar 12 meter.
"Korban ditemukan di dalam sumur dengan kedalaman sumur sekitar 12 meter, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi kepala di bawah," kata Hartoyo.
Ia menuturkan, peristiwa itu bermula ketika korban bermain layang-layang bersama teman-temannya tidak jauh dari rumah korban. Selanjutnya korban bersama temannya memburu layangan yang putus hingga ke kawasan galian pasir di Desa Legok Kaler, Paseh, lalu berpisah untuk mencari layangan tersebut.
Namun, kata Hartoyo, setelah memburu layangan selesai, korban hingga menjelang petang tidak diketahui keberadaannya, kemudian teman korban memberitahukannya kepada orang tua korban. Selanjutnya pihak keluarga melaporkan kepada kepala desa dan Linmas setempat untuk meminta bantuan pencarian.
Ia mengatakan jajaran kepolisian, TNI dan unsur terkait lainnya terjun ke lapangan untuk mencari korban, namun hingga Selasa tengah malam korban tidak ditemukan. Petugas gabungan, kembali mencari korban hingga akhirnya menemukan petunjuk dari benang layangan yang mengarah ke dalam sumur dan ciri-ciri lainnya yang diduga korban masuk ke sumur.
"Terdapat ciri-ciri yang dicurigai bahwa korban masuk ke dalam sumur dengan adanya benang layang-layang menuju ke arah sumur dan jejak rumput yang rusak ke arah sumur tersebut," katanya.
Hartoyo mengatakan korban yang sudah terbujur kaku itu berhasil dievakuasi ke atas dengan luka pada bagian wajah dan tubuhnya, untuk selanjutnya diserahkan ke keluarga korban.
"Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah, selanjutnya dibuatkan pernyataan oleh keluarga korban," katanya.
Dengan adanya insiden itu, kepolisian mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan terhadap anaknya terutama saat bermain di daerah yang dianggap berbahaya.
Baca juga: Kapolres Sumedang kunjungi kiai untuk jaga kebersamaan dan keamanan
Baca juga: Polisi Sumedang amankan pemeras bersenjata dan minuman keras
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019