Kuningan (ANTARA) - Pengamat Sosial Syahroni Yunus SP berpendapat, slogan 'Jabar Juara' harus dibuktikan kepada masyarakat, mengingat Jawa Barat sangat potensial untuk dikembangkan di berbagai sektor.
"Jawa Barat merupakan wilayah penyangga ibu kota, dengan kekayaan sumber daya alam yang lengkap, di bidang sektor pertanian, lahan dan perairan 15 persen merupakan penopang pertanian di Indonesia," kata Syahroni yang juga Direktur Institute Agroekologi Indonesia di Kuningan, Sabtu.
Selain itu kata Syahroni, terdapat juga sektor kelauatan yang membentang di pantai utara dan selatan, sektor wisata, dan sektor manufaktur cukup pesat, termasuk bonus demografi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.
"Penduduk Jawa Barat sekitar 48,68 juta jiwa, tentu merupakan aset strategis jika kualitas SDM ini dikembangkan melalui pendidikan inspirasi dan inovasi desa, bersinergi dengan perguruan tinggi di Jabar," katanya.
Salah seorang tokoh Jawa Barat asal Kuningan, Kana Kurniawan MA Hk lebih tegas mengatakan, bahwa terdapat beberapa catatan konstruktif untuk menuju Jabar Juara.
Pada sektor pembangunan SDM unggulan diperlukan inovasi dalam bentuk sinergitas antara kampus unggulan di perkotaan dengan di daerah sehingga dapat di akselerasi keunggulannya dengan kampus lokal.
"RK harus punya design bagaimana menjadikan kampus di daerah menjadi mitra pembangunan sekaligus pusat pengembangan SDM, apalagi masuk era revolusi teknologi 4.0 bisa lebih jauh melakukan kerjasama dengan kampus-kampus luar negeri," katanya.
Selain itu ia juga menyatakan, bahwa dalam rencana tata ruang di setiap Kabupaten Kota perlu di dekatkan dengan kearifan lokal sebagai ciri khas sunda, sehingga akan menjadi icon pada setiap penataan pembangunan.
"Bukan pembangunan fisik semata, tetapi budaya dan pranata sosial harus didorong tumbuh di masyarakat, kenalkan jati diri atau nilai-nilai kesundaan, tentu harapannya dapat menangkal radikal bebas dari budaya luar," paparnya.
Selanjutnya, dalam hal meningkat kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan, diperlukan inovasi membangun ekonomi kreatif atau UKM yang dapat mempromosikan produk - produk masyarakat, bersama dengan Kabupaten Kota yang memiliki nilai jual berbeda.
"Buatkan mini market untuk masyarakat dengan produk yang dijual mayoritas milik warga, sehingga warga jabar menjadi warga yang produktif bukan konsumtif," pungkasnya.