Cirebon (ANTARA) - Pasar murah komoditas pangan yang digelar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan BI Cirebon, Jawa Barat, diserbu warga dan habis kurang dari satu jam.
"Selisih dengan harga pasar cukup tinggi, jadi wajar banyak masyarakat yang membeli di pasar murah ini," kata Sekretaris Daerah Kota Cirebon Asep Dedi di Cirebon, Kamis.
Pasar murah kali ini digelar selama dua hari yaitu mulai Kamis sampai Jumat (23-24/5) di halaman Masjid Nurul Amal, Perumnas, Kota Cirebon.
Sejumlah komoditas pangan yang dijual, mulai dari telur, daging beku, daging ayam, bawang merah, beras, gula, minyak goreng, tepung terigu dan lainnya.
Asep mengatakan perbedaan harga yang cukup signifikan, membuat warga akhirnya menyerbu sejumlah komoditas hingga habis kurang dari satu jam.
"Padahal sudah dilakukan pembatasan penjualan. untuk telur misalnya, satu orang hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 kilogram," ujarnya.
Pasar murah ini, lanjut Dedi, merupakan upaya dari Pemda Kota Cirebon untuk melakukan intervensi terhadap pasar. Mereka juga akan terus memantau pergerakan harga di pasar selama Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.
Sementara Kepala KPwBI Abdul Majid Ikram, menjelaskan jika pasar murah ini sekaligus upaya untuk memberikan edukasi kepada pedagang.
"Supaya mereka tidak menaikkan harga pangan semena-mena," katanya.
Majid mengatakan omzet mereka saat ini sudah mulai naik, karena itu, kalau pun harganya naik harusnya dalam batas kenaikan yang wajar.
Majid juga menilai saat ini harga pangan relatif terkendali. "Kita akan pantau terus. Kalau saat ini harga relatif stabil," katanya.