Cirebon (Antaranews Jabar) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar pasar murah dalam rangka menekan harga kebutuhan pokok yang sudah mulai menunjukan kenaikan.
"Ada empat kebutuhan pokok yang sudah menunjukan kenaikan seperti, beras, bawang, daging dan telur," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Abdul Majid Ikram di Cirebon, Kamis.
Majid mengatakan dengan digelarnya pasar murah ini, diharapkan bisa menekan kenaikan beberapa kebutuhan pokok, agar bisa kembali stabil.
Karena menurut Majid, seharusnya pada bukan Februari dari sejarahnya harga kebutuhan itu normal. Namun dua minggu terakhir di bulan Februari ini terdapat kenaikan dibeberapa kebutuhan pokok.
"Untuk itu kita lakukan pasar murah untuk menekan harga. Karena sejarahnya di bulan Februari ini harga rendah, tapi sekarang sudah menunjukan kenaikan," ujarnya.
Dari pantauan di pasar kebutuhan pokok seperti beras, bawang, telur dan daging mengalami tren kenaikan yang cukup segnifikan. Dan diharapkan adanya pasar murah bisa kembali menstabilkan harga.
Untuk kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah ini lanjut Majid, mempunyai selisih harga yang cukup banyak dari harga di pasaran.
"Seperti beras premium di pasar murah ini kami jual Rp10.500 perkilogram ada selisih sekitar Rp1.500 di bandingkan di pasar yang saat ini harganya Rp12 ribu, begitu juga kebutuhan pokok lainnya," kata Majid.
Pasar murah yang digelar oleh TPID Kota Cirebon, menjual beberapa kebutuhan pokok, seperti beras, gula, daging, telur, minyak, tepung, daging dan lainnya, harganya dipastikan lebih murah.
Baca juga: TPID dan BI Cirebon gelar pasar murah
"Kita adakan pasar murah ini selama dua hari ke depan dan bagi masyarakat silahkan datang ke pasar murah yang digelar di depan pasar Kramat Kota Cirebon," tuturnya.
Sementara seorang pembeli Fikri (28) mengaku terbantu dengan adanya pasar murah yang digelar oleh TPID, meskipun diakuinya harganya tidak terlalu banyak.
"Ini sedikit membantu, saya beli ayam disini harganya Rp29 ribu kalau di pasar itu mencapai Rp30 ribu lebih," katanya.
Baca juga: Tim pengendali pantau pangan jelang Ramadan di Cirebon