Garut (ANTARA News) - Sebanyak empat orang Kabupaten Garut, Jawa Barat menjadi korban tsunami yang menerjang Pantai Carita, Provinsi Banten, Sabtu (22/12), tempat para korban bekerja di vila sekitar wisata pantai tersebut.
"Ada empat orang keluarga kami yang menjadi korban tsunami di Banten," kata Empar, seorang warga Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut di Garut, Senin.
Ia menuturkan empat orang tersebut merupakan satu keluarga, yakni Komarudin (47) dan istrinya, Ita Rosita (45), serta dua orang keponakanya, Hanhan (22) dan Wawan (35) asal Kampung Pasirjengjing, Desa Simpangsari, Kecamatan Cisurupan, Garut.
Mereka, lanjut dia, bekerja mengelola vila di Pantai Carita sejak enam tahun lalu, sesekali pulang ke Garut karena anaknya, Komarudin, tinggal di Garut.
"Sudah enam tahun mereka di sana bekerja mengelola vila, masih sering pulang karena anaknya di Garut," katanya.
Dengan adanya berita tsunami di Banten, ia langsung teringat dan menghawatirkan nasib saudaranya yang bekerja di Pantai Carita.
Empar lalu menghubungi mereka melalui telepon seluler, tetapi mereka tidak bisa dihubungi.
Empar kemudian berangkat ke Banten untuk memastikan seluruh nasib keluarganya itu.
"Tidak ada satu pun nomor telepon mereka yang aktif sehingga semakin membuat kami khawatir," katanya.
Setibanya di Banten, Empar melihat kawasan Pantai Carita, termasuk kondisi bangunan vila, sudah rusak akibat diterjang tsunami.
Ia kemudian mendatangi rumah sakit dan mendapati Komarudin dan dua keponakannya sedang mendapatkan penanganan medis karena mengalami luka-luka, sedangka Ita Rosita, istri Komarudin, meninggal karena tertimpa reruntuhan.
"Rencananya akan dimakamkan di Cisurupan," katanya.
Bencana tsunami di daerah itu menyebabkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan di sekitar pantai.
Empat warga garut jadi korban tsunami Selat Sunda
Senin, 24 Desember 2018 16:20 WIB