Cirebon (Antaranews Jabar) - Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada akhir musim kemarau kali ini krisis air bersih dan Pemerintah membantu dengan menyalurkan air ke berbagai desa.
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan di Cirebon, Jumat, mengatakan krisis air bersih diakibatkan karena kemarau kepanjang. Dan untuk mengantisipasi krisis air berih itu, BPBD Kabupaten Cirebon menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah desa.
Dan setiap harinya lanjut dia, pihak BPBD yang bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Cirebon, menyalurkan berupa air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.
Namun penyaluran air bersih itu apabila ada ajuan dari pemerintah Desa terlebih dahulu, tidak serta merta pihaknya langsung mendistribusikan air bersih.
"Setiap hari kita kirim satu sampai dua tangki air bersih ke desa-desa. Tentu melalui pengajuan dari desa terlebih dahulu," ujarnya.
Selain itu pihak BPBD, kata Faozan ada keterbatasan untuk armada yang mengangkut air bersih dan ini tentu salah satu kendala.
"Karena ada keterbatasan armada untuk penyaluran air bersih. Ada desa yang full krisis air bersih, ada yang hanya beberapa blok, kita lihat dulu kondisinya sebelum pembagian," tuturnya.
Sementara Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengatakan saat ini sudah masuk masa transisi atau pancaroba, dari musim kemarau ke musim hujan.
Dan dalam beberapa hari kedepan, tutur Faiz, akan ada hujan lebat disertai petir. "Diprediksi November ini musim hujan," ujarnya.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada adanya potensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai angin dan petir jelang sore hari," kata Faiz lagi.