Bandung (Antaranews Jabar) - Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyatakan, elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, mengungguli tiga kandidat lainnya.
"Dari hasil survei terbaru kami, pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi unggul dari tiga pasangan lain dengan elektabilitas mencapai 40,5 persen," ujar Analisis dan Dewan Pakar Instrat, Sidratun Nair di Bandung, Rabu.
Ia merinci, di posisi kedua ditempati Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul sebesar 29 persen, diikuti Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,7 persen, dan posisi terakhir TB Hasanudin-Anton Charliyan 4,7 persen.
"17,7 persen belum memutuskan. Jadi masih ada kesempatan untuk semua Paslon meningkatkan elektabilitasnya," kata dia.
Menurutnya, hasil survei ini merupakan yang kedua setelah penetapan para calon. Adapun survei yang dilakukannya pada 3 hingga 6 Mei 2018 dengan jumlah koresponden mencapai 1.800 orang serta margin error 2,31 persen.
Kata dia, dari hasil survei pertama pada Februari, dua nama teratas yakni pasangan Demiz-Demul dan Emil-Uu memang yang paling siginifikan kenaikannya di sisi elektabilitas.
Survei pertama Instrat menunjukan Emil-Uu menempati posisi pertama dengan 25,6 persen, kedua Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 24,1 persen, ketiga Sudrajat-Ahmad Syaikhu 2,1 persen dan keempat Tb Hasanudin -Anton Charliyan 1,9 persen.
Namun pada survei kedua, pasangan Demiz-Demul mengungguli Emil-Uu. Kenaikan Demiz-Demul, kata dia, ditenggarai oleh popularitas serta reputasi yang baik dari pasangan tersebut hingga membuat elektabilitasnya naik.
"45,2 persen yang belum menentukan pilihannya pada survei pertama. Nah ketika kami survei kembali, koresponden menjatuhkan pilihannya ke dua kandidat tersebut dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadj mendapatkan perhatian lebih," katanya.
Ia melihat dari hasil yang ada, akan terjadi kompetisi yang sangat ketat antara dua pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
"Dua itu yang memang menujukan kenaikan signifikan. Jadi saling kejar-mengejar," katanya.
Ia menambahkan pengumpulan data untuk survei kali ini berbasis wawancara terstruktur face to-face ke responden dengan usia minimal responden 17 tahun atau sudah menikah.