Antarajabar.com - Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya hingga kini telah mengekspor beras organik sebanyak 771.981 ton ke berbagai negara di dunia berkat kerja keras para petani yang tergabung di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik.
"Alhamdulillah produksi beras tahun 2016 kemarin meningkat 11,42 persen dibandingkan dengan produksi 2015. Selain itu kami juga telah mengekspor beras hingga ke lima benua," kata Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.
Selain beras, kata Uu, pada 2016 Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pun meningkatkan produksi komoditas pertanian lainnya seperti jagung (16.746 ton), kedelai (6.098 ton), kacang tanah (5.731 ton), ubi kayu (234.304 ton), ubi jalar tanam (25.673 ton), dan cabai rawit (3.475 ton).
Menurut dia, pemerintah sudah seharunyas bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat karena hal tersebut salah satu bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat.
"Sehebat apapun teknologi, pembangunan infrastruktur, kalau tidak ada pangan berbahaya. Masyarakat tidak makan besi beton, tidak makan hotmix," kata Uu.
Sehingga pihaknya melakukan berbagai upaya agar produktivitas pertaniannya terjaga dan untuk menjaga keberadaan lahan pertanian, pihaknya bersama DPRD Kabupaten Tasikmalaya menyepakati penerbitan peraturan daerah tentang sawah abadi.
Ia mengatakan pihaknya juga terus berupaya dalam mencetak persawahan baru yang nantinya akan diserahkan kepada masyarakat sebagai penggarap.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menganggarkan miliaran rupiah untuk menggarap lahan-lahan milik warga yang semula menganggur atau digunakan sebagai kebun.
"Pada tahun ini kami menargetkan 500 hektare pencetakan sawah baru. Lahan sawah baru ini kita serahkan lagi ke warga-warga yang memang pemilik tanahnya," ujarnya.
Ia menuturkan dari luas lahan 9.582 hektare, Kabupaten Tasikmalaya berkontribusi 907.334 ton terhadap produksi beras nasional 2016.
Dengan jumlah penduduk 1,735 juta, daerah di selatan Jawa Barat ini masih surplus beras sebesar 324.741 ton.
"Kami juga mengekspor manggis, setiap tahunnya rata-rata 2.000 ton dan untuk meningkatkan serapan hasil pertanian warganya kami elakukan kerja sama dengan berbagai pihak," kata dia.
Pihaknya akan berkoordinasi Badan Urusan Logistik (BULOG) agar bisa memanfaatkan beras dari Kabupaten Tasikmalaya untuk dijadikan beras sejahtera (rastra).
Kerja sama tersebut dilakukan agar penyaluran rastra untuk wilayahnya agar bisa menggunakan beras hasil produksinya tersebut.
"Kami optimistis penyaluran rastra di wilayahnya akan semakin baik jika menggunakan beras lokal. Selain kualitas yang lebih baik karena alur distribusi yang pendek, menurutnya harga belinya pun akan lebih kompetitif.
Berkat capaian kemandirian pangan itu, Uu beberapa kali menyabet penghargaan di bidang pertanian dan hampir setiap tahun Kabupaten Tasikmalaya diberi penghargaan baik oleh pemerintah pusat maupun organisasi kelompok tani.
Seperti Pada 2012, 2013, dan 2014, dirinya menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian karena mampu meningkatkan produksi gabah kering di atas 5 persen hingga pernah mencapai 10 persen.
Kemudian pada 2017 ini, Presiden RI Joko Widodo menganugerahkan Satya Lencana untuk Uu Ruzhanul Ulum atas keberhasilannya di bidang pertanian.
Tasikmalaya Berhasil Ekspor 771.981 Ton Beras Organik
Rabu, 1 November 2017 18:00 WIB