Antarajabar.com - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyatakan satu keluarga tewas tertimbun tanah longsor karena lokasi rumahnya berada di zona rawan bahaya bencana longsor.
"Ya daerah sana memang termasuk rawan longsor karena berada di sekitaran tanah tebing," kata Kepala DPKPB Pangandaran Nana Ruhena melalui telepon seluler dari Pangandaran, Sabtu.
Ia menuturkan longsoran tanah tebing terjadi di Kampung Sangkan Bawan, Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, kemudian menimpa sejumlah rumah di bawahnya, Sabtu dini hari.
Longsoran tanah tebing itu, kata dia, menyebabkan empat orang yang sedang tertidur tewas tertimbun material bangunan rumah dan tanah longsor.
"Korban meninggal betul satu keluarga, saat kejadian longsor semuanya sedang tertidur," katanya.
Ia mengungkapkan Kampung Sangkan Bawan, salah satu daerah yang masuk dalam zona rawan longsor karena lokasinya terdapat banyak tebing.
Namun lokasi longsor yang menewaskan penghuni rumah itu, kata dia, terjadi secara tiba-tiba, tidak kelihatan ada gejala akan longsor.
"Tidak ada kelihatan gejala longsor, tebing tiba-tiba longsor, tidak terdeteksi," katanya.
Bencana tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Pangandaran sejak Jumat (6/10).
Bencana tersebut menimpa rumah warga hingga menewaskan penghuninya yakni Arsih (55), Yuyun (35) kemudian dua orang anak Aldi (5) dan Andika (10 bulan).
Korban yang mengalami luka ringan yakni Rahman (40), Ari (14) dan Anida (8 bulan).
Selain menimpa rumah, longsoran tanah juga menutup akses jalan di daerah tersebut.
"Longsor juga telah menutup jalan desa," katanya.