Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa sejatinya ada nilai-nilai koperasi dalam mengelola negara, karena dibangun atau didesain secara kolektif.
"Sistem pengelolaan APBN atau APBD kita itu ya koperasi, yang disusun atas usaha bersama berasaskan kekeluargaan," kata Dedi Mulyadi dalam Musyawarah Dewan Koperasi Indonesia tingkat wilayah (Dekopinwil) Jawa Barat tahun 2025 di Gedung Sate, Bandung, Senin.
Senada dengan koperasi, lanjut Dedi, yang sistem ekonominya disusun atas usaha bersama dengan azas kekeluargaan. Artinya, ada ekonomi berkeadilan yang terdistribusi.
"Dananya tidak boleh keluar wilayah atau luar negeri, harus berputar di sekitaran daerahnya," ujar Dedi.
Dalam kesempatan itu, Dedi mewanti-wanti masyarakat agar waspada soal keberadaan para rentenir di tengah masyarakat yang berkedok koperasi, dengan melakukan praktik bank gelap dan berdampak pada tumbuhnya angka kemiskinan.
"Kita ingin menurunkan tingkat kemiskinan, bukan hanya dengan cara meningkatkan pendapatan masyarakat. Tapi, juga menurunkan angka belanja masyarakat. Contoh, pendidikan gratis, makan gratis, dan sebagainya," kata Dedi.
Karena itu, Dedi Mulyadi mengajak seluruh penyelenggara negara untuk memiliki spirit koperasi menjadi sebuah sistem.
"Sehingga, kita bisa membangun sistem sosial yang kokoh melalui koperasi," ucap Dedi.
Dalam acara Musyawarah Wilayah Dekopinwil Jabar ini, selain dihadiri Dedi Mulyadi, ada juga Menteri Koperasi Ferry Juliantono dan juga Ketua Umum Dekopin Bambang Haryadi.
