Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati perkembangan shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS).
IHSG dibuka menguat 46,53 poin atau 0,57 persen ke posisi 8.186.42. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,61 poin atau 0,72 persen ke posisi 788,02.
"IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180," ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, shutdown pemerintah AS masih berlangsung dan membuat rilis data-data ekonomi negara tersebut tertunda. Penundaan membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada beberapa hari terakhir.
Partai Republik dan Demokrat di AS masih berselisih pendapat mengenai jaminan kesehatan yang dikhawatirkan akan menyebabkan PHK masal pegawai federal akan dimulai, apabila shutdown berlangsung lama.
Sementara itu, pada pekan ini, dijadwalkan akan ada pidato dari beberapa Gubernur Bank Sentral AS The Fed.
Dari dalam negeri, menurut dia, pelaku pasar menantikan data cadangan devisa bulan September 2025 yang rencananya diumumkan pada Selasa ini, dan diperkirakan naik pada level 159 miliar dolar AS, dari sebelumnya 150,7 miliar pada Agustus 2025 atau menurun dari 152 miliar dolar AS pada Juli 2025.
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mencermati data factory orders Jerman bulan Agustus 2025 yang diperkirakan naik 1,2 persen month-to-month (mtm), setelah pada Juli 2025 turun 2,9 persen (mtm). Sedangkan, dari Inggris akan dirilis indeks harga rumah bulan September 2025.
