Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menekankan sejumlah persyaratan penting untuk memperkuat Program Makan Bergizi Gratis di Cianjur salah satunya percepatan pemenuhan sertifikasi bagi setiap dapur guna mencegah keracunan yang menimpa siswa.
Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian, di Cianjur Minggu, mengatakan kesepakatan bersama didapat setelah menggelar rapat koordinasi dan evaluasi Program Makan Bergizi (MBG) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cianjur dan sejumlah pihak terkait, sehingga diberikan beberapa penekanan.
"Hasil rakor dan evaluasi ditekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), mitra dapur, yayasan, dan pemilik dapur MBG untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi, baik di internal maupun eksternal, termasuk dengan para mitra penyelenggara," katanya.
Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) sebagai pendamping diberi kewenangan memastikan seluruh proses sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), mempercepat pemenuhan sertifikasi sebelum batas waktu Oktober 2025, sekaligus menegakkan akuntabilitas penyelenggaraan MBG.
Kemudian memperketat pelaksanaan SOP dan pengawasan, di mana SOP dibuat bukan untuk menyulitkan namun untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan termasuk terjadinya keracunan massal yang menimpa siswa sebagai penerima manfaat.
"Pemkab Cianjur bersama Forkopimda dan elemen masyarakat akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG, di mana satgas berfungsi mengawasi dan mengendalikan jalannya program agar dapat berjalan sesuai tujuan dan harapan bersama," katanya.
