Antarajabar.com - Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Soegeng Rahardjo mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat memasuki pasar kuliner halal di beberapa wilayah daratan Tiongkok yang dihuni komunitas Muslim.
"Kalau mau Provinsi Jabar bisa menyasar pasar halal food. Potensinya cukup besar di Qinghai, Sichuan, Gansu, dan Xinjiang," katanya saat menerima kunjungan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan rombongan di KBRI Beijing, Kamis.
Ia mengakui bahwa Indonesia terbilang terlambat memasuki pasar kuliner halal yang makin digemari oleh masyarakat China, tidak hanya dari komunitas Muslim.
"Tapi pasarnya terus berkembang. Apalagi Jabar punya beragam kuliner," ujar Soegeng yang sudah beberapa kali mengunjungi beberapa daerah komunitas Muslim di wilayah barat China tersebut.
Untuk bisa memasuki pasar kuliner tersebut, Dubes mencontohkan keberhasilan Pemprov Jawa Timur yang telah menjalin kerja sama dengan Kota Tianjin.
"Jatim itu punya display produk-produk unggulan tersendiri di Tianjin. Mungkin seperti itu yang perlu dicontoh Jabar. Bisa pula mengadakan pameran bersama setiap dua tahun sekali secara bergantian," katanya menyarankan.
Dalam kesempatan itu pula Soegeng menyarankan Gubernur Jabar untuk mengajak para ulama di daerah mengunjungi beberapa wilayah komunitas Muslim itu.
"Bagaimana sekiranya bisa mengumpulkan ulama untuk mengetahui perkembangan Islam di empat provinsi itu. Kita harus sampaikan pula bahwa Islam di Indonesia adalah Islam yang modern," ujarnya.
Dengan begitu, ulama nantinya bisa menyampaikan kepada umat Islam di Indonesia mengenai perkembangan Islam di daratan Tiongkok.
Selain ulama, Dubes juga menginginkan Pemprov Jabar memboyong kalangan akademisi dan anak muda.
"Anak muda ini sangat penting supaya tidak salah persepsi mengenai Tiongkok. Jangan anggap Tiongkok itu ancaman, tapi banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan," kata Dubes yang juga menganggap bahwa Bandung sebagai kota bersejarah bagi masyarakat Tiongkok.
Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Aher itu menganggap penting masukan yang disampaikan oleh Dubes RI tersebut.
"Saya kira bagus. Hubungan antarmasyarakat, perdagangan, dan kebudayaan bisa menjadi satu, termasuk ulama dan pemuda," katanya.
Ia merasakan bahwa saat ini abad kebangkitan negara-negara di Benua Asia.
"Pemainnya pun dari Asia. Ada China, Korea, Indoesia, India, dan lain-lain yang semuanya bisa menjadi pemain ekonomi berkaliber dunia. Tentu harus ada hubungan kerja sama yang kuat mulai hari ini," kata kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Gubernur bersama rombongan yang terdiri atas sejumlah anggota DPRD Jabar dan jajaran pejabat setempat melakukan kunjungan kerja ke China selama delapan hari pada 4-12 Mei 2017.
Selama berada di China, Gubernur melakukan kesepakatan kerja sama pembentukan provinsi kembar (sister province) dengan Guangxi, Chongqing, Sichuan, dan Heilongjiang.