Bandung (ANTARA) - Pasar loak Jalan Astana Anyar Nomor 328, Kota Bandung, menjadi tempat favorit bagi warga Kota Bandung untuk mencari barang murah, unik, bahkan langka.
Mulai dari kamera analog, kacamata, mainan anak, hingga peralatan dapur dan elektronik ringan, semuanya tersedia dalam kondisi bekas namun masih layak pakai.
Harga barang yang dijual bervariasi, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp300 ribu tergantung jenis dan kondisi. Meski bekas, tak sedikit barang yang justru dicari oleh para penggemar barang vintage.
Menurut salah satu pedagang, Yayat, Selasa, sistem jual beli di pasar ini masih sangat fleksibel karena mengandalkan tawar-menawar langsung antara penjual dan pembeli.
“Harga bisa dinego, tergantung kesepakatan. Kalau cocok, ya barang langsung dibawa,” ujar Yayat yang sudah belasan tahun berdagang di lokasi tersebut.
Ia menyebut, barang yang dijual berasal dari berbagai sumber, baik dari pengepul maupun hasil pencarian sendiri. “Ada yang nyuplai, ada juga yang saya cari langsung. Kadang dapat dari barang bekas warga yang udah nggak dipakai,” tambahnya.
Pasar ini mulai ramai sejak pukul 06.00 WIB dan mencapai puncak kunjungan sekitar pukul 09.00–11.00 WIB. Pengunjung datang dari berbagai kalangan, mulai dari warga sekitar hingga pencari barang antik dari luar kota.
Suasana pasar biasanya mulai surut menjelang sore hari. Namun beberapa pedagang tetap bertahan hingga malam meskipun pengunjung tak seramai pagi
Pasar loak Astana Anyar tutup setiap hari Jumat, dan menjadi tempat berbelanja alternatif yang tetap eksis di tengah menjamurnya e-commerce dan toko modern.
Lebih dari sekadar tempat jual beli, pasar ini menjadi ruang interaksi sosial dan budaya di tengah kota, serta menunjukkan bahwa barang bekas pun punya nilai jika dimanfaatkan dengan tepat.