Cianjur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mencatat fenomena hujan es di puncak gunung mungkin terjadi karena penurunan suhu atau uap air secara ekstrem seperti yang dilaporkan sejumlah pendaki di Gunung Gede-Pangrango.
Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya belum mengetahui adanya fenomena tersebut terjadi di kawasan Gunung Gede dan Pangrango, namun pihaknya masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
"Fenomena hujan es mungkin saja terjadi karena penurunan suhu atau uap air secara ekstrem, tapi kami belum mendapat laporan dari petugas kalau beberapa hari lalu terjadi hujan es di Gunung Gede-Pangrango," katanya.
Namun, pihaknya mencatat fenomena embun yang membeku seperti selimut es kerap terjadi di Alun-alun Suryakancana Gunung Gede, saat puncak musim kemarau, sedangkan fenomena hujan es pihaknya baru mendapat laporan belum dapat memastikan.
"Kami tunggu laporan petugas di lapangan guna memastikan terkait hujan es yang terjadi di Gunung Gede-Pangarango, meski hal tersebut mungkin saja terjadi," katanya.
Video fenomena hujan es di Gunung Gede-Pangarango beredar di media sosial yang direkam sejumlah pendaki yang mendirikan tenda di Alun-alun Suryakencana sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Gunung Gede.
Bahkan sejumlah pendaki terlihat berlarian masuk ke dalam tenda untuk menghindari hujan es yang berukuran biji kelereng yang jatuh sekitar 5 menit dan setelahnya hujan turun seperti biasa.
Pendaki asal Bandung, Adi Nugraha (46) yang mem-posting video di media sosial, menyebutkan fenomena langka tersebut terjadi pada Minggu (6/7) siang, di mana dia dan teman-temanya hendak turun namun hujan turun dengan deras disertai bunyi yang tidak biasa.
Suara air hujan terdengar seperti benda jatuh cukup keras terutama ke tenda yang banyak terpasang di Alun-alun Suryakancana, setelah dipastikan ternyata butiran es sebesar biji kelereng.
"Kejadiannya tidak lama sekitar 5 menit, hujan es sebesar biji kelereng terlihat jelas memantul dari tenda yang terpasang di Surken, kami sempat melindungi kepala karena cukup sakit ketika butir es terkena kepala meski memakai topi," katanya.
Dia menjelaskan telah belasan kali naik ke Gunung Gede, dan ini untuk kesekian kalinya menemukan fenomena hujan es di puncak gunung yang sama."Ini kedua kalinya saya menemukan hujan es di Gunung Gede, selain melihat embun yang membeku di tenda atau rumput," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNGGP catat fenomena hujan es mungkin terjadi karena penurunan suhu