Garut (ANTARA) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai tawaran kerja yang dipublikasikan di media sosial (medsos) dengan berbagai kemudahan dan gaji besar padahal fiktif, yang ujungnya menimbulkan kerugian.
"Sekarang dengan memanfaatkan keterbatasan lowongan kerja banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk mendapat keuntungan dari pencari kerja," kata Kepala Disnakertrans Garut Muksin di Garut, Selasa.
Ia menyampaikan imbauan waspada kepada masyarakat pencari kerja itu sebagai tindak lanjut setelah adanya enam warga Garut yang terlantar di Riau, Pulau Sumatera, karena bekerja berdasarkan info dari medsos.
Beruntung warga Garut itu, kata dia, akhirnya selamat dan berkat bantuan semua pihak pemerintah daerah di sana dan Pemkab Garut akhirnya bisa kembali pulang ke Garut.
Ia menyampaikan adanya kejadian itu menjadi pelajaran bagi para pencari kerja agar lebih hati-hati saat mendapatkan informasi lowongan kerja dan nanti terlebih dahulu mengecek lebih dalam terkait penyaluran dan sektor kerjanya.
"Kepada pencari kerja pembuat Kartu AK-1 maupun dalam berbagai kesempatan kami selalu menekankan agar berhati-hati apabila ada penawaran dengan iming-iming," kata Muksin.
Menurut dia, adanya masyarakat yang tergiur bekerja ke luar daerah itu karena tertarik dengan upah besar di tengah kondisi persaingan ketat mencari kerja dan adanya perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja.