Antarajabar.com - Sejumlah warga korban banjir bandang Sungai Cimanuk di Kampung Paris, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memerlukan alat masak karena bantuan bahan makanan sudah ada tetapi tidak ada peralatan kompor.
"Jadi alternaif untuk ngisi perut dengan makan mi instan mentah dalam waktu lapar," kata Aji korban banjir bandang di Kampung Paris, Garut, Selasa.
Ia menuturkan warga di Kampung Paris semuanya menjadi korban banjir bandang akibat luapan Sungai Cimanuk, Selasa (20/9) malam.
Seluruh barang berharga termasuk peralatan memasak, kata Aji, semuanya hanyut terbawa arus banjir.
Bantuan logsitik berupa makanan diantaranya mi instan, menurut Aji, cukup banyak berdatangan dari perorangan maupun bantuan yang disalurkan oleh TNI,
Namun Aji termasuk korban banjir lainnya mengaku bingung ketika menerima bantuan mi instan, karena tidak punya kompor dan gas untuk memasaknya.
"Kebutuhan dapur sudah terpenuhi, makanya butuh kompor," kata Aji.
Ia menambahkan selain mi instan sebagai makanan alternatif, ada juga bantuan nasi bungkus atau kue dari petugas, meskipun tidak semua warga terbagi rata.
"Ke posko bantuan nasi bungkus sudah habis, karena berebutan jadi pembagiannya tidak merata," katanya.
Ia berharap adanya bantuan berupa peralatan memasak agar warga yang bertahan di kampungnya dapat beraktivitas memasak makanan bantuan.
"Untuk fasilitas dapur belum ada bantuan, yang dibutuhkan warga sekarang selain kompor gas, ingin pacul, singkup, sepatu bot," katanya.
Selain Aji, korban banjir lainnya di Kampung Cimacan, Ny Tia mengalami hal yang sama bingung cara memasak mi instan bantuan dari dermawan.
Mi instan berbagai merk yang diterimanya itu, kata dia, disimpan saja menumpuk di tempat pengungsian.
"Mi disimpan saja, tidak tahu masaknya bagaimana," kata Tia ibu dari enam anak itu.
Ibu rumah tangga lainnya korban banjir di Kampunga Cimacan, Nia mengatakan sama mi instan bantuannya itu disimpan menumpuk karena tidak bisa dipasak.
Ia berharap ada bantuan kompor gas agar dapat melakukan aktivitas memasak untuk menikmati seluruh bantuan makanan.
"Mau kompor gas buat memasak," katanya.
Banjir bandang Garut telah menyebabkan pemukiman penduduk disepanjang aliran Sungai Cimanuk wilayah kota terendam dan rusak.
Hingga hari ke-tujuh bencana tersebut ditemukan 34 orang meninggal dunia, dan 19 orang dilaporkan hilang.
Korban Banjir Garut Perlu Alat Masak
Selasa, 27 September 2016 18:32 WIB
Untuk fasilitas dapur belum ada bantuan, yang dibutuhkan warga sekarang selain kompor gas, ingin pacul, singkup, sepatu bot