"Dengan adanya PLTS, biaya listrik bisa ditekan secara signifikan, memungkinkan petani untuk mengalokasikan dana ke sektor lain, seperti pengembangan varietas jamur dan peningkatan kapasitas produksi," ujarnya menambahkan.
Selain itu, penggunaan energi terbarukan juga membawa dampak positif terhadap lingkungan. Emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi berkurang, sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan oleh pemerintah dan didukung oleh Pertamina NRE.
Tidak hanya menghemat biaya listrik hingga 90 persen, Dicky menyebutkan, keberadaan PLTS juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Dengan produksi jamur yang meningkat, peluang usaha lain seperti pengolahan jamur menjadi produk makanan olahan pun berkembang. Beberapa kelompok tani kini mulai merintis usaha pembuatan keripik jamur dan abon jamur, yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
"Melalui program ini, Pertamina NRE tak hanya mendorong transisi energi hijau, tetapi juga menguatkan ekonomi lokal berbasis energi mandiri. Model Desa Energi Berdikari ini diharapkan bisa direplikasi di daerah lain, sehingga semakin banyak komunitas yang merasakan manfaat energi terbarukan dalam mendukung sektor pertanian dan usaha kecil," kata Dicky.
"Dengan sinergi antara teknologi energi bersih dan pemberdayaan ekonomi, Cilamaya kini menjadi contoh nyata bagaimana energi terbarukan bisa menjadi kunci dalam membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan dan mandiri," tambah Dicky.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina NRE bangun PLTS dukung produksi petani jamur Cilamaya Jabar