Jakarta (ANTARA) - Laporan “Daya Tarik Karier Internasional bagi Pencari Kerja Indonesia” yang diterbitkan oleh Populix menunjukkan bahwa Singapura menjadi pilihan utama bagi orang Indonesia yang berminat mencari peruntungan di negeri orang sebagai pekerja migran di sektor formal.
Survei menunjukkan 82 persen dari 1.000 orang memilih Singapura sebagai tujuan, lalu diikuti dengan negara-negara kawasan ASEAN lainnya seperti Malaysia (32 persen), Brunei Darusalam (26 persen), dan Thailand (16 persen).
“Singapura masih jadi salah satu negara dengan ekonomi terkuat di Asia, yang menawarkan standar gaji tertinggi di antara para tetangganya, termasuk Indonesia. Maka tak heran para pekerja formal Indonesia meliriknya sebagai rujukan utama untuk bekerja,” kata Co-Founder dan CEO Populix Timothy Astandu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Faktor yang membuat pekerja Indonesia tertarik untuk berkarier di luar negeri antara lain karena menawarkan gaji yang lebih tinggi (79 persen), memberikan peluang pengembangan karier (58 persen), juga lantaran negaranya dinilai lebih aman dan stabil (55 persen).
Mayoritas responden lebih berminat bekerja di sektor formal seperti administrasi dan perkantoran, juga penjualan, pemasaran, pelanggan, hingga bidang teknologi informasi (IT).
Singapura menjadi destinasi utama bagi tenaga IT Indonesia. Sekitar 91 persen calon pekerja migran di bidang IT menempatkan Singapura jadi pilihan utama.
Motivasi terbesarnya adalah gaji tinggi dan stabilitas kerja. Sedangkan keterampilan utama yang ditawarkan mereka adalah penguasaan coding, analisis data, hingga kemahiran dalam kecerdasan buatan (AI) dan machine learning.
Diperkirakan tingginya minat pekerja IT untuk hijrah ke Singapura diperkuat oleh faktor regulasi. Salah satunya komitmen pemerintah Singapura yang menyiapkan anggaran hingga 150 juta dolar Singapura melalui New Enterprise Compute Initiative, sebuah program untuk mendukung adopsi AI pada bisnis.