Menurutnya, setelah mengetahui karakteristik anak yang akan dijadikan korban, pelaku sering kali berusaha menghabiskan waktu untuk membangun kepercayaan dengan anak, menciptakan ikatan yang kuat sebelum mengarahkan hubungan ke arah yang lebih berbahaya.
Mereka juga gemar memberikan perhatian yang berlebihan dan pujian, pelaku membuat anak merasa istimewa dan diinginkan, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka terhadap pelaku. Korban pun diberikan rasa aman yang dapat membuatnya mudah berbagi cerita atau informasi pribadi dan rahasia.
"Pelaku dapat menggunakan teknik manipulasi, seperti gaslighting, untuk membuat anak merasa bingung atau meragukan diri mereka sendiri, sehingga lebih mudah untuk dikendalikan hingga berusaha mengisolasi anak dari teman-teman dan keluarga, sehingga anak lebih bergantung pada pelaku untuk dukungan emosional," ujarnya.
Proses child grooming dapat berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa tahun, tergantung pada strategi pelaku dan seberapa cepat mereka dapat membangun kepercayaan dengan anak. Pelaku sering kali meluangkan waktu untuk menciptakan hubungan yang kuat sebelum melakukan eksploitasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kenali karakteristik dan pihak yang dapat jadi pelaku child grooming