Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis dermatologi dan venerologi dr. Marsha Bianti Sp.DV menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam upaya untuk meminimalkan risiko terkena masalah kulit semasa lingkungan tempat tinggal terdampak banjir.
"Karena air banjir kan kotor dan tercemar, jadi itu yang harus hati-hati, kemudian pada individu yang kulitnya sensitif dan rentan mengalami eksim atau peradangan itu bisa kambuh ketika kontak dengan air banjir," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu kepada ANTARA pada Kamis.
Ia menyampaikan bahwa air yang tercemar kotoran bisa menyebabkan kulit terinfeksi bakteri atau jamur dan mengalami peradangan.
Oleh karena itu, ia melanjutkan, usahakan segera membilas kulit yang kena air banjir menggunakan air bersih kemudian mengeringkannya untuk mencegah masalah kulit.
"Jika tidak segera ditangani bisa muncul penyakit kulit yang lebih berat seperti selulitis, kemudian area kulit yang terkena air banjir yang ada penyakit kulitnya itu juga bisa menjadi tempat masuknya kuman-kuman lain yang tentu bisa membahayakan," katanya.
Kalau kulit sampai terserang penyakit, dokter yang praktik di Beyoutiful Aesthetic Clinic Pakubuwono dan Bintaro itu menyampaikan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter spesialis kulit agar bisa cepat ditangani.
Menurut dokter, kulit yang gatal setelah kena air banjir sebaiknya tidak digaruk supaya masalahnya tidak bertambah parah. Salep atau bedak antiseptik bisa digunakan untuk meredakan rasa gatal pada kulit.
Baca juga: Aktivitas ini miliki risiko tinggi kena kanker kulit
Baca juga: Ini cara kenali penyebab munculnya infeksi jamur di kulit
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Siasat meminimalkan peluang kena masalah kulit semasa banjir