Bandung (ANTARA) - Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, wisatawan mancanegara (Wisman) yang datang melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada Desember 2024, terjadi penurunan yang diduga beralih moda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengungkapkan berdasarkan data yang diterimanya, pada November 2024 lalu sebanyak 735 kunjungan, namun di Desember 2024 anjlok hanya berkisar 337 kunjungan atau turun 398 kunjungan, dengan didominasi wisatawan dari Singapura, yakni sebesar 47,77 persen.
Baca juga: BIJB Kertajati telah layani 10.500 ton kargo
Herman mengatakan meski kunjungan wisatawan mancanegara di BIJB Kertajati turun, sisi lain kunjungan wisatawan domestik di Jabar meningkat.
"Mengalami peningkatan dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan. Itu untuk pariwisata. Transportasi penumpang relatif baik," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus menduga penurunan wisatawan mancanegara di BIJB Kertajati karena ada peralihan moda di mana mereka lebih memilih Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan perjalanan menggunakan Whoosh.
"Karena memang terlihat ada peningkatan. Artinya dari sisi wisatawan yang ke Bandung tidak turun. Tapi penumpang meningkat transportasi dari Jakarta menggunakan kereta atau whoosh," ucapnya.
Menurutnya, wisatawan masih memilih Jakarta sebagai opsi utama dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi darat seperti Whoosh untuk menuju Bandung.
"Kita belum memastikan, tapi sepertinya dari sana karena barangkali orang lebih senang dari Jakarta. Kan secara waktu dari Kertajati ke Bandung agak lebih lama. Jadi mungkin dari sisi waktu yang hanya 30 menit," tuturnya.
Berdasarkan data BPS Jabar juga, diungkapkan bahwa pada transportasi angkutan udara, penumpang penerbangan domestik mencapai 8,86 ribu orang atau naik 6,22 persen dibanding November 2024 dengan 8,34 ribu orang.
Sementara penumpang kereta tercatat 2,26 juta orang pada Desember 2024, atau naik 19,60 persen dibandingkan November 2024 dengan jumlah 1,89 juta orang.