Antarajabar.com - Tim Sembilan Bidang Upacara PB PON XIX/2016 dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 akan menyiapkan 55 obor untuk proses api PON di Jawa Barat.
"Berdasarkan penghitungan sementara untuk kegiata PON XIX/2016 saja dibutuhkan 55 unit obor, belum termasuk untuk upacara pembukaa dan penutupan Peparnas," kata tim kreatif Obor PON XIX/2016 Eric Ariadhy Wiradipoetra di Bandung, Jumat.
Menurut dia, obor itu akan digunakan untuk pengambilan api PON dari sumber api abadi di Balongan Kabupaten Indramayu, kirab api PON hinga upacara pembukaan PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016.
Selain dibawa keliling, obor api PON itu juga disimpan di pendopo setiap kabupaten/kota yang dilintasi oleh kirab itu. Selain obor juga akan disiapkan lentera untuk menjaga api tetap menyala.
"Saat ini desainnya sudah rampung. Bentuk, ukuran, berat dan konstruksinya sudah sempurna. Kami juga sudah melakukan uji kelayakan," kata Eric.
Dalam menciptakan desain obor itu, ia berkolaborasi dengan Aat Suratin yang memberikan masukan filosofi obor serta Goy Gautama sebagai ahli mekanikalnya. Obor itu terbuat dari bahan metal kuningan dengan pegangan dari kayu enau atau ruyung.
"Kami masih terus melakukan penyesuaian berat obor itu yakni 2 kilogram. Beberapa material terus diperamping, namun secara keseluruhan desainya sudah rampung," katanya.
Berbeda dengan PON sebelumnya, PON XIX/2016 Jabar menggunakan obor produk dalam negeri, dalam hal ini dibuat oleh tim kreatif asli dari Jawa Barat. Menurut Eric dari sisi desain dan mekanismenya bisa dibuat di dalam negeri, selain itu bisa disesuaikan dengan filosofi yang akan diusung.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan desain agar apinya terlihat merah kendati menggunakan bahan bakar gas elpiji.
"Apinya harus menyala merah, dan kami sudah mendapatkan komposisinya sehingga api berwarna merah kendati dipasok bahan bakar gas," katanya.
Tim sembilan yang tergabung di Bidang Upacara PON XIX/2016 saat ini terus mematangkan persiapan prosesi upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 yang akan melibatkan sedikitnya delapan ribuan penari dari Jawa Barat.